Rektor Hadiri Audiensi Tanggapi Keraguan Mahasiswa Terkait PTN BH

Oleh: Balqist Maghfira Xielfa

Foto: Sri Hari Yuni Riyanti

Rabu (8/11) pukul 10.00 WIB, Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Akhmad Sodiq, menghadiri audiensi yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsoed dan fakultas. Hal tersebut sebagai upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mahasiswa terkait keresahan mereka tentang isu penetapan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH).

Secara garis besar, apa yang disampaikan oleh Akhmad Sodiq terkait rencana ditetapkannya PTN BH di Unsoed saat audiensi sama dengan yang ia sampaikan ketika diwawancara oleh awak Sketsa pada Senin (5/6). Hasil wawancara tersebut telah diberitakan dan dipublikasi pada laman Beritaunsoed.com dengan judul “Unsoed Menuju PTN BH: Sudah Melampaui Skor Minimal”. Dalam berita itu, ia menjelaskan bahwa saat ini Unsoed berstatus sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN BLU). Rektor Unsoed tersebut menyoroti perbedaan antara PTN Satuan Kerja (Satker), PTN BLU, dan PTN BH, dengan menekankan bahwa PTN BH memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam mengelola usaha dibandingkan dengan PTN BLU.

Bebeberapa mahasiswa mewakili fakultasnya mengajukan keluhan-keluhan yang dihadapi sebagai tanda tanya tentang kesiapan Unsoed untuk menjadi PTN BH. “Saya sendiri, dari sudut pandang mahasiswa saja sih pak. Jadi, teman-teman kami itu melihat dari fasilitas-fasilitas, terus tenaga pendidik, badan usaha yang ada di Unsoed dan lain-lainnya. Itu merasa belum layak sepertinya unsoed ini menjadi PTN BH. Ternyata dari bapak-bapak rektorat kok bisa ‘oke kita PTN BH’ itu loh, apa sih pertimbangannya?” tanya salah satu mahasiswa FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik). Selain keluhan, berbagai pertanyaan juga dilayangkan, mulai dari apa keuntungan PTN BH bagi universitas, bagaimana dampaknya bagi mahasiswa, dan kapan waktu pasti penetapannya.

Akhmad Sodiq menyatakan bahwa PTN BH memiliki fleksibilitas dalam manajemen. Transformasi Unsoed menjadi PTN BH akan mempermudah kemajuan universitas dengan memberikan banyak kesempatan untuk pengelolaan usaha yang optimal. “PTN BH tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas. Kualitas yang pertama adalah kualitas tridarma perguruan tinggi. Belum lagi kalau begitu jadi PTN BH, dia akan naik kelas lagi menjadi world class university. Jadi tujuan bersamanya antara seluruh PTN dan kementerian itu adalah ingin meningkatkan kualitas,” ujarnya ketika audiensi.

Jika PTN BH akhirnya ditetapkan, hal yang menjadi sorotan utama adalah terkait Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa. Akhmad Sodiq menegaskan bahwa prinsip dasar SPI dan UKT seharusnya mencerminkan kemampuan ekonomi orang tua mahasiswa. “Untuk UKT prinsipnya sesuai dengan kemampuan orang tua. Sama seperti SPI, itu kan sesuai dengan kemampuan kalau tidak mampu isikan nol loh kenapa dia tidak ngisi nol,” ujarnya.

Terkait manfaatnya bagi mahasiswa, Akhmad Sodiq juga memberikan janji untuk memperbaiki masalah yang diajukan seperti kesulitan mengenai fasilitas kampus, dosen dan tenaga pendidik kurang kapabilitas, serta beberapa keluhan lain sebagai upaya membuktikan kesiapan Unsoed menjadi PTN BH.

“Kemudian siapa yang menjamin mas? Yang menjamin ya bersama-sama. Karena ini adalah kebersamaan, yang membangun Unsoed bukan hanya rektor dan wakil rektor,” jelas Akhmad Sodiq saat ditanyakan mengenai jaminan apa yang bisa diberikan terkait janji-janji tersebut.

Belum ada jawaban terkait waktu pasti penetapan PTN BH. Akhmad Sodiq menegaskan bahwa dalam merancang perubahan, diperlukan proses yang cukup memakan waktu apalagi diubahnya status Unsoed dari PTN BLU menjadi PTN BH. “Itu tergantung kesiapan dokumen dan juga kesiapan yang lain, termasuk dari tadi yang ditanyakan yaitu aspek finansial,” jawabnya ketika mahasiswa bertanya tentang waktu penetapan PTN BH.

Reporter: Balqist Maghfira Xielfa, Desi Fitriani, Sri Hari Yuni Rianti, Lili Amaliah, Rizka Noviana Eka Mulyaningsih

Editor: Desi Fitriani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *