Oleh: Faiz Maulida

Pemilihan Raya (Pemira) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) merupakan ajang tahunan yang sangat penting bagi mahasiswa dan seluruh komunitas Unsoed. Pemira Unsoed adalah momen demokratis yang memungkinkan mahasiswa untuk memilih perwakilan mereka di Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tingkat universitas.
Dalam Pemira Unsoed 2023, pasangan calon (paslon) Maulana Ihsanul Huda dan Arifah Nova Armayanti resmi dinyatakan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden BEM periode 2024 setelah lolos verifikasi berkas pada Senin (06/11) di Gedung IAB. Walakin, dengan lolosnya pasangan ini, pemira tahun ini juga akan kembali diwarnai dengan calon tunggal, mengulang fenomena yang sama pada tahun sebelumnya.
Dalam laporan yang diunggah di akun Instagram resmi @pemiraunsoedofficial pada Senin (30/10), pasangan calon Maulana dan Arifah adalah satu-satunya yang mendaftar untuk pemira kali ini. Ini menjadi sorotan, baik dari pihak penyelenggara maupun mahasiswa Unsoed secara keseluruhan.
Ketua Komisi Pemilihan Raya (KPR) 2023 Unsoed, Sjulfa Khofifah Rizkiana, mengungkapkan keprihatinannya terkait situasi ini. “Ketika kita hanya memiliki satu paslon, tentunya nanti lawannya kotak kosong, dan itu yang membuat iklim demokrasi kita menurun,” ujarnya kepada awak Sketsa pada Senin (06/11). Sjulfa juga mengaku bingung dan bimbang terhadap minimnya pendaftar pemira kali ini. “Untuk pendaftaran dalam kurun waktu tiga hari, baru ada yang mendaftar pada hari ketiga, dan itupun di malam harinya,” ungkapnya.
Seperti yang diketahui, pada pemira Unsoed tahun lalu, fenomena calon tunggal juga terjadi dengan pasangan Bagus Hadikusuma dan Muhammad Mush’ab. Menurut Sjulfa, hal ini berdampak negatif pada tingkat partisipasi mahasiswa Unsoed dalam pemira. “Pada pemira tahun lalu, dari total keseluruhan mahasiswa Unsoed, yang mencoblos hanya tiga ribuan.” Oleh karena itu, Sjulfa berharap agar situasi serupa tidak terulang pada pemira tahun ini. “Untuk pemira 2023 ini, semoga dapat berjalan dengan damai, banyak yang mencoblos, dan antusias mahasiswa untuk berdemokrasi juga banyak,” harapnya.
Pada fenomena calon tunggal ini, pasangan Maulana dan Arifah, yang ditemui oleh awak Sketsa setelah acara verifikasi berkas, mengungkapkan jika mereka akan tetap bertekad untuk menghadapi pemira tahun ini dengan sungguh-sungguh. “Mau nantinya calon tunggal atau bukan, kita akan tetap mempersiapkannya dengan maksimal. Kita tetap hadir dan datang dengan serius,” tuturnya. Lebih lanjut, pasangan ini menyampaikan harapan mereka sebagai calon tunggal pada pemira tahun ini. Mereka juga berharap agar seluruh KBMU (Keluarga Besar Mahasiswa Unsoed), untuk tetap menggunakan hak berdemokrasinya.
Perlu diketahui, mahasiswa Unsoed akan dapat memilih pada tanggal 21 November 2023 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) fakultas masing-masing. Seluruh KBMU diharapkan dapat berpartisipasi sebagai wujud konkret nilai-nilai demokrasi dan partisipasi aktif dalam kehidupan kampus.
Reporter: Faiz Maulida, Afif Fadhilah Iftiar
Editor: Afif Fadhilah Iftiar