Calon Reporter dan Amplop
Oleh: Sucipto*
Kenyataan yang ia terima di bulan Agustus yang muram, membuatnya membayangkan empat puluh tahun kemudian: duduk bersama anak-cucu dan menceritakan bagaimana seorang jurnalis harian lokal bertahan hidup tanpa menerima amplop atau pemberian uang dari narasumber. Jika semesta berkehendak lain, ia berharap arsip tulisan ini sampai kepada mereka, bukan sebagai kesenduan tapi agar mereka bisa menentukan sikap, apapun profesinya.
Ingatannya kembali pada sebuah pagi, dua puluh satu hari sebelum gelar sarjana disandangnya. Ia–yang sering dipanggil Gondrong–sumringah. Gondrong teringat perkataan Gabriel García Márquez tentang profesi jurnalis. Gabo, demikian orang mengenal penulis Amerika Latin itu, menganggap jurnalis adalah pekerjaan paling bagus sedunia. Dan, Gondrong akan mela...