Tag: LPM Sketsa

Ngopi Bareng Rektor: Mahasiswa Bertanya Rektor Menjawab
BERITA, KAMPUS

Ngopi Bareng Rektor: Mahasiswa Bertanya Rektor Menjawab

Oleh: Maula Rizki Aprilia Bertepatan dengan Dies Natalis Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jenderal Soedirman mengadakan Ngopi Bareng Rektor di selasar Gedung Rektorat Universitas Jenderal Soedirman (23/9) guna membahas persoalan-persoalan di Unsoed. Acara dimulai pukul 15.00-17.45 WIB yang dihadiri kurang lebih 50-60 mahasiswa Unsoed dari keseluruhan fakultas yang ada di Unsoed dan diikuti oleh beberapa petinggi kampus. Salah satunya Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Norman Arie Prayogo, yang hadir lebih awal mewakili rektor Unsoed berusaha menjawab pertanyaan dan keluhan dari mahasiswa Unsoed. Memasuki perbincangan yang semakin asyik, Rektor Unsoed, Ahmad Sodiq, kemudian bergabung dan duduk bersama di tangga selasar gedung rekt...
Hingar Bingar Kebijakan Remunerasi di Unsoed
BERITA, KAMPUS

Hingar Bingar Kebijakan Remunerasi di Unsoed

Oleh: Faiz Maulida Gambar: Logo Siremun Unsoed. Sumber: https://siremun.unsoed.ac.id/ “Saya minta kalian lihat dengan objektif siapa saja dosen yang sekarang masih sering membimbing skripsi buat mahasiswanya dan masih nerima kalian di tengah kesibukan kita,” ujar seorang dosen Fakultas Hukum yang enggan disebut namanya saat diwawancarai awak Sketsa pada Sabtu (28/10). Remunerasi universitas merupakan kebijakan yang terkait dengan pembayaran insentif kinerja sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN BLU) berupa gaji dan tunjangan yang diberikan kepada dosen atau tenaga kependidikan PNS, tidak hanya di Unsoed tapi di seluruh PTN. Sumber dananya berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) seperti UKT mahasiswa, uang pangkal, dan sebagainya. Di lapangan, remunerasi...
Unsoedfess Sebagai Wadah Komunikasi dan Informasi Mahasiswa Unsoed
ARTIKEL

Unsoedfess Sebagai Wadah Komunikasi dan Informasi Mahasiswa Unsoed

Oleh: Desi Fitriani Gambar: screenshot akun @Unsoedfess1963 di X Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) pengguna Twitter atau sekarang disebut X, umumnya cukup mengenal akun autobase dengan nama pengguna @Unsoedfess1963 yang saat ini sudah memiliki lebih dari dua puluh sembilan ribu pengikut. Autobase X merupakan akun yang dijalankan untuk mengirim unggahan atau cuitan melalui akun tersebut, sehingga unggahan akan bersifat anonim.  Akun @Unsoedfess1963 terbentuk sejak April 2020. Founder dan Co-foundernya yaitu alumni mahasiswa Unsoed yang keduanya enggan disebutkan namanya itu menjelaskan bahwa mereka terpanggil untuk membuat akun ini karena melihat kampus lain yang sudah memiliki akun autobase kampus masing-masing. “Awalnya  itu karena rasa aneh aja, kampus ...
Akar Kehidupan
BERITA

Akar Kehidupan

Oleh: Arie Satria Ilustrasi: April Melani Tanpa ia sadari kerlapan bintang dimatanya semakin memenuhi ekspektasi mengenai dunia luar. Asap dari cerutu yang masih hangat terbakar menghiasi kamar dan delusi yang semakin berandai tentang bagaimana alam menata kehidupan manusia yang penuh dengan kekacauan. “Sampai detik ini dia masih saja menyerukan nama petinggi yang bahkan tak menggubris dirinya sama sekali di kondisi ini,” ucap sang pengepul besi yang menyeka keringatnya didepan tungku perapian. Besi karatan menjadi saksi bisu menyaksikan sang pengepul di jarah oleh ketidakmampuan dalam meraih cerita hidup yang bahagia. Semua keringat dan darah yang mengucur di antara pelipisnya menandakan hal besar telah terjadi, seruan yang tadinya membara semangat berakhir dengan suara senapa...
Mengulik Alur Pembenahan Fasilitas Kampus, Kenapa Tidak Kunjung Bagus?
BERITA

Mengulik Alur Pembenahan Fasilitas Kampus, Kenapa Tidak Kunjung Bagus?

Oleh: Rizka Noviana Eka Mulyaningsih Foto: Sri Hari Yuni Rianti Kurang memadainya fasilitas di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menjadi topik perbincangan yang selalu panas. Ditambah lagi dengan terlaksananya proyek revitalisasi patung kuda di depan komplek kantor pusat Unsoed yang akhir-akhir ini menimbulkan banyak tanggapan kontra. Beberapa menganggap kelayakan fasilitas kampus dirasa lebih penting ketimbang proyek revitalisasi patung kuda tersebut karena bersinggungan secara langsung terhadap kegiatan belajar dan mengajar mahasiswa sehari-hari. Menilik kembali ke pernyataan Waluyo Handoko, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat pada berita unggahan Sketsa berjudul “Revitalisasi Patung Kuda Sebagai Wajah Unsoed, Sementara Fasilitas Masih Butut...
Revitalisasi Patung Kuda Sebagai Wajah Unsoed, Sementara Fasilitas Masih Butut
BERITA, KAMPUS

Revitalisasi Patung Kuda Sebagai Wajah Unsoed, Sementara Fasilitas Masih Butut

Oleh: Swaritz Vloszaby Abbya Foto: Swaritz Vloszaby Abbya Tiap fakultas di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) memiliki fasilitas masing-masing untuk menunjang kebutuhan mahasiswa. Akan tetapi, para mahasiswa masih kurang puas dengan fasilitas yang telah diberikan. Entah laboratorium yang kurang memadai, kebutuhan ruang kelas yang kurang, dan masih banyak lagi. Salah satunya Ofa yang merupakan mahasiswa Pendidikan Jasmani, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (Fikes). Ia mengaku bahwa sarana dan prasarana di jurusannya masih tergolong minim. “Mulai dari lapangan untuk praktikum itu kita masih banyak yang rusak, banyak yang bolong-bolong, dan untuk fasilitas seperti ring basket atau peralatan yang sifatnya untuk praktikum itu kurang memadai dalam segi kuantitas maupun kualitas,” ujar O...
Peran Bela Negara Dalam Mengatasi Kejahatan Cyber
BINGKAI, INFOGRAFIK

Peran Bela Negara Dalam Mengatasi Kejahatan Cyber

Infografis: Sri Hari Yuni Riyanti Peran bela negara dalam mengatasi kejahatan cyber di era digital di Indonesia merupakan suatu aspek penting yang terkait dengan status negara demokrasi terbesar di dunia. Gelar ini tidak diperoleh secara sembarangan, melainkan hasil dari kesuksesan Indonesia dalam menyusun struktur politik dan kekuatan militer pada posisi yang strategis. Sebagai langkah untuk memperkuat pertahanan, Indonesia memperkenalkan konsep bela negara. Secara konseptual, konsep ini mirip dengan wajib militer yang diterapkan di beberapa negara. Berjuang untuk kepentingan negara, atau yang dikenal sebagai "bela negara," dianggap sebagai mandat yang diemban oleh rakyat, sebagaimana tercantum dalam "Pasal 27 Ayat (3) UUD NRI 1945," yang menyatakan bahwa "Setiap warga negara berhak da...
PESTA RAKYAT, Sarana Menghitung Hidung
ARTIKEL, ARTIKEL LAWAS

PESTA RAKYAT, Sarana Menghitung Hidung

Oleh: Yudha Sudarmaji Foto: Koran Kampus Skëtsa Edisi 11 Tahun V 1994 Februari Adalah omong kosong, menganggap manusia berdiri sederajat. Karena di dunia ini selalu ada dualisme, ada barat ada timur ada atas ada bawah dan kenyataan kontradiktif lainnya. Hubungan atas bawah ini dapat diigambarkan misalnya hubungan antara kopral dengan jenderal maupun buruh dengan majikan. Demokrasi adalah sarana untuk menghitung hidung dan sama sekali bertentangan kenyataan bahwa manusia terdiri dari bermacam-macam ragam bentuk dan idialisme. Puncak dari sebuah proses demokrasi adalah pemilihan wakil, sebuah pesta rakyat yang harus dinikmati. Dimana sekian banyak orang mempercayakan sesuatu kepada sebagian orang yang belum tentu mereka kenal. Sudah menjadi hukum alam, dikotomi dan dualisme begitu l...
Program Kerja Carut Marut, Rapat Sampai Larut
ARTIKEL, OPINI

Program Kerja Carut Marut, Rapat Sampai Larut

Oleh: Rizka Noviana Eka Mulyaningsih Illustrasi: Sri Hari Yuni Riyanti Organisasi dan kehidupan kampus merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Mahasiswa seringkali didorong untuk mengikuti kegiatan di luar akademik sebagai sarana  belajar, salah satunya adalah melalui organisasi. Bahkan beberapa fakultas di Universitas Jenderal Soedirman sendiri telah menetapkan kebijakan Sistem Kredit Poin (SIPO) yang mewajibkan mahasiswa untuk mencapai poin keaktifan kegiatan di luar pembelajaran. Dengan mengikuti organisasi, mahasiswa berekspektasi bisa mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri, memperluas wawasan, memperbesar lingkar pertemanan atau bahkan kesempatan untuk menunjukan minat dan bakatnya di bidang tertentu. Setelah mendapat dorongan-dorongan berupa SIPO maupun buai...
Menggugat Tradisi Jurit Malam: Mengapa Ospek Kampus Perlu Diubah
OPINI

Menggugat Tradisi Jurit Malam: Mengapa Ospek Kampus Perlu Diubah

Oleh: Afif Fadhilah Iftiar Ilustrasi: April Melani Tradisi ospek kampus telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman mahasiswa baru di berbagai institusi pendidikan tinggi. Dalam konteks ini, salah satu aspek yang sangat kontroversial adalah jurit malam atau sebuah kegiatan yang sering kali terjadi tengah malam, yang mana mahasiswa baru dibangunkan, diberi intimidasi, dan diharuskan menjalani petualangan yang kadang memalukan di hutan atau persawahan. Dalam artikel ini, saya akan merenungkan pengalaman pribadi saya mengenai jurit malam, yang mengundang pertanyaan mendalam tentang tujuan dan relevansi dari tradisi semacam ini dalam dunia pendidikan yang semakin modern. Berdasarkan pengalaman pribadi, jurit malam menimbulkan ketidaknyamanan dan mengajukan pertanyaan kritis m...