Oleh: Putri Sabhrina
Pencurian motor atau curanmor saat ini sedang marak terjadi di Banyumas, salah satunya di daerah Purwokerto Utara, dekat Universitas Jenderal Soedirman. Muhammad Naufal, mahasiswa Ilmu Politik 2021, menjelaskan kronologi hilangnya motor yang menimpa dirinya. “Rabu aku kembali ke kosan dari kampus jam 10 malam. Aku parkir motor di kosan, terus aku keluar lagi jam setengah 2 malam untuk cari makan bareng temen, pakai motor temenku. Keadaan motorku di parkiran itu masih sama. Habis beli makan sampe pagi aku enggak keluar sama sekali. Sampai akhirnya aku keluar mau ke kampus untuk menghadiri rapat gitu di jam setengah 1 siang, keadaan motorku udah enggak ada,” jelas Naufal.
Dewi Atiatul Riskiah, mahasiswi Fikes Unsoed 2023, juga mengalami kehilangan motor di kosnya yang terletak di Gang Sadewa, Jalan Gunung Muria. “Aku langsung telepon ibu kos, tanya tentang CCTV, ternyata memang diambil orang. Temenku juga bilang dari zuhur motornya udah enggak ada. Tempat parkirku itu udah dipakai buat beat (motor lain-red),” jelas Dewi.
Saksi dari beberapa kasus pencurian motor di Purwokerto Utara, Nardo Prayitno, menjelaskan beberapa lokasi-lokasi pencurian motor yang sudah terjadi di daerahnya. Terdapat lima unit motor hilang di Jalan Karangbawang, “(diantaranya-red) motor cucu saya dan anak kos yang juga mahasiswa,” jelasnya.
Nardo juga menyatakan bahwa tidak ada satpam yang berjaga, melainkan hanya ada ronda hingga pukul 12 malam saja, sedangkan pada kasus curanmor Dewi hilang di pagi hari. “Pukul setengah 4 (pagi-red),” ujar Dewi. Didit selaku Bhabinkamtibnas Kelurahan Grendeng menjelaskan bahwa terdapat patroli dari Satlinmas Kelurahan Grendeng sebagai wujud pengamanan untuk warga. “Satlinmas itu secara sukarela mereka melaksanakan patroli ke seluruh wilayah Kelurahan Grendeng, tiap harinya ada lima orang yang piket disini untuk patroli ke titik-titik rawan,” ujarnya.
Didit menjelaskan jika fenomena ini memang kerapkali terjadi setiap tahunnya. “Kalender kamtibmas itu ada yang landai ada yang rawan, sedangkan titik kerawanan atau puncak kerawanan di wilayah kampus Unsoed itu biasanya awal masuk mahasiswa baru,” ujarnya. Di lingkungan tersebut banyak kos-kosan jadi sebagian besar (korban-red) itu mahasiswa. Wilayah Kelurahan Grendeng ini menjadi upaya sasaran empuk bagi para pelaku kejahatan karena sebagian besar kejadian terbaru ini 90 persen hilang di kos-kosan. Intensitasnya luar biasa ketika mahasiswa baru datang. “Untuk curanmor kali ini memang luar biasa di tahun ini,” lanjutnya.
Para korban curanmor tentunya segera membuat laporan kepada pihak kepolisian. Namun, belum ada tindak lanjut lagi. “Setelah bikin laporan dan kirim bukti, polisinya cuma bilang ‘yaudah kita tunggu bareng-bareng aja, kita minta kerja samanya.’ Sampai sekarang masih belum ada konfirmasi,” ujar Dewi. Naufal juga menjelaskan bahwa pihak kepolisian seperti hanya menerima pengaduan saja, tetapi belum memberi tindak lanjut untuk mengatasi kasus curanmor tersebut.
Sudah Merambat ke Lingkungan Kampus
Tidak hanya terjadi di kos-kosan, terdapat juga kasus curanmor yang terjadi di lingkungan kampus. Kadino menjelaskan bahwa sempat ada pencurian motor di salah satu fakultas. “Kalo seputaran kampus yang kemarin kasus itu pencurian di Fikes (Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan-red), pelakunya ketangkap sama security, kerja sama bareng penjaga juga,” sebut Kadino selaku Ketua Satpam Unsoed. Selain itu, belum terdapat laporan kehilangan lagi di kampus selain Fikes. Para penjaga kampus sudah menghimbau mahasiswa untuk lebih waspada. “Mahasiswa parkir di tempat yang sudah disediakan, jadi nanti satpam bisa memantau penjaga juga bisa memantau. Mahasiswa kuliah juga dijamin aman, kerjasama menjaga bareng-bareng intinya gitu,” tambahnya.
Harapan untuk Masyarakat
”Untuk siapapun pendatang ataupun kalian yang sedang merantau atau berkuliah disini, hati-hati dan jaga baik-baik barang pribadi,” jelas Naufal. Bhabinkamtibmas pun menghimbau kepada masyarakat dan penghuni kos untuk lebih waspada dan tidak teledor. “Tetap waspada, tetep fokus. Masukkkan kendaraan dan barang-barang berharga di tempat yang aman dan mudah terpantau. Kalau bisa dikunci ganda, tambah pakai gembok dicakram. Sampaikan juga ke temen-temen semua mahasiswa,” himbau Didit.
Dikutip dari Radar Banyumas, terdapat empat puluh motor curian yang sudah disita oleh Polresta Banyumas. Korban yang merasa kehilangan dapat menyiapkan BPKB, STNK, dan KTP pribadinya. “Silahkan mendatangi kantor Sat Reskim Polresta Banyumas,” kata Kompol Agus Supriyadi, Kasat Reskim Polresta Banyumas.
Reporter: Putri Sabhrina, Afif Fadhilah Iftiar, Yuni Rianti
Editor: Faiz Maulida