Oleh: Delima Saraswati Ari Trifiani

Menapak jejak di kota seberang
Meninggalkan sejenak kampung halaman
Berat, memang nyalar dirasakan
Rindu, sudah pasti terejawantahkan
Sendu memilu menepi syahdu
Senyuman rindu di atas kalbu
Diriku yang selalu menjadi benalu
Ingin selintas menjadi sang ratu
Ratu, tidak memerlukan tempat asa
Hanya memandang rakyatnya dan bahagia bersama keluarga
Ratu, tidak pula pergi kemana-mana
Cukup duduk di atas takhta dan melihat suasana istana
Berhasil terjebak, diriku dalam dunia fana
Kufur nikmat dari pemberian-Nya
Maaf Tuhan, diri ini hanya rindu
Pada tempat berpulang nang pelik itu
Bangunan tua, bersama penunggu yang renta
Candu sekali senyumnya, hangat selalu dirasa
Lelah datang sudah tak terhingga, namun rumah selalu menyapa
Tempat tinggal istimewa, di kala duka menjelma bak pelipur lara
*Penulis merupakan mahasiswa Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman angkatan 2022