Mawar Maharani

Oleh: Mar’atul Mu’ayadah

Ilustrasi: Sri Hari Yuni Rianti

Bunga cantik penuh duri
Rupanya menggoda untuk dimiliki
Harumnya semerbak mewangi
Simbol kecantikan diri sejati

Tangan putih bercampur dengan merah
Erat menggenggam penuh darah
Mata menutup ditumpukan melati
Tubuh meringkuk semakin sembunyi

Kilasan memori berdatangan
Rasa sakit yang semakin tak tertahan
Duri mawar yang semakin menusuk diri
Mencoba mengalihkan perhatian sang putri

Maharani pemimpin negeri
Kini menangis sendiri sunyi
Mawar yang menjadi gambaran keelokan diri
Hancur terberai menjadi kelopak tak bertangkai

Berat beban yang dia bawa sendiri
Tak ada satupun yang memahami
Hanya kelopak mawar menjadi saksi
Jiwa yang mulai meninggalkan diri

*Penulis adalah mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *