Tolak Kenaikan Harga BBM, Aliansi Semarak Gelar Aksi Unjuk Rasa

Oleh: Faiz Maulida

Foto: Catur Mukti Wibowo

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Serikat Masyarakat Banyumas Bergerak (SEMARAK) berkumpul untuk menggelar aksi demonstrasi di Alun-alun Kabupaten Banyumas pada Senin (5/9).

Menurut Kordinator Lapangan (Korlap) aksi kali ini, Bagus Hadikusuma, tuntutan yang mereka lontarkan hanya satu, yaitu menolak kenaikan BBM bersubsidi.

“Tuntutan ini ditujukan kepada perwakilan pemerintah daerah, Bupati dan ketua DPRD. Tetapi sebenarnya tuntutan kita adalah ke pusat,” ujar Bagus.

Menurut Bagus, mereka mempunyai tujuan agar wakil rakyat daerah mau menjemput aspirasi massa dan menginginkan mereka menjadi perwakilan daerah untuk menyampaikan keluhan-keluhan dari massa untuk disampaikan ke pemerintah pusat.

Bupati Banyumas, Achmad Husein, dan Ketua DPRD Kabupaten Banyumas, Budhi Setiawan, sempat bersedia  menemui massa aksi untuk memberikan pernyataan kepada massa aksi mengenai  isu ini, meskipun tidak menandatangani surat tuntutan dari para mahasiswa.

“Kami sudah mendengar semuanya dan kami memahami apa yang menjadi tuntutan dari para mahasiswa. Ini nanti akan kami sampaikan. Kalau perlu bersama-sama saya. Saya harapkan para mahasiswa nganter ini ke ketua DPR RI dan ke kantor Presiden bersama saya,” ujar Husein.

Respons lain terhadapi isu ini ditunjukkan oleh BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang memutuskan untuk tidak ikut dalam aksi tersebut. Mereka memilih melakukan diskusi untuk mengkaji dan mencari solusi terkait permasalahan kenaikan harga BBM ini.

“BEM FEB untuk saat ini tidak ikut serta dalam aksi karena kami mementingkan adanya pencerdasan sebelum melakukan aksi ini. Karena kita tidak memaksakan massa untuk turun sebanyak mungkin tanpa memberikan pencerdasan terlebih dahulu. Apakah yang mereka tuntut itu benar? dan apa solusi yang mereka tawarkan?” ujar M. Farhan Fadilah, Menteri Kajian Strategis BEM FEB.

Meski begitu, aksi demonstrasi masih terus berjalan dan berlangsung dengan lancar hingga selesai. Walaupun di akhir aksi, massa masih belum berhasil mendapat tanda tangan Bupati Banyumas dan Ketua DPRD Banyumas.

Menurut Presiden BEM Unsoed, Alfan Maulana Akbar, mereka akan berunding terlebih dahulu sebelum melancarkan aksi selanjutnya. Alfan menambahkan, belum ada rencana seruan untuk aksi nasional untuk sementara ini.

Tepat dua hari sebelum demonstrasi ini terjadi, Presiden Jokowi resmi mengumumkan kenaikan harga BBM, yaitu Pertalite dari Rp7.650/liter menjadi Rp10.000/liter, Solar subsidi dari Rp5.150/liter menjadi Rp6.800/liter, dan Pertamax non subsidi dari Rp12.500/liter menjadi Rp14.500/liter.

Reporter: Faiz Maulida, Miftachul Jannah, Fitri Ademia Rachma, Aura Saintia Transendenti, Afif Fadhilah Iftiar, Catur Mukti Wibowo, Atika Sekar Andita

Editor: Alil Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *