Kembali Digelar Luring, Sejumlah Mahasiwa Baru Mengikuti S3 dari Luar Gedung

Oleh: Fitri Ademia Rachma

Foto: Fitri Ademia Rachma

PURWOKERTO – Soedirman Student Summit (S3) 2022 kembali digelar secara luring di Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman pada Senin (8/8). Berbeda dengan S3 luring tahun–tahun sebelumnya, tahun ini tampak sejumlah mahasiswa baru mengikuti kegiatan di luar gedung. Mereka ditempatkan di selasar dan tenda yang telah disiapkan panitia.

Salah seorang mahasiswa baru (maba) dari Fakultas Ilmu Budaya yang kelompoknya ditempatkan di tenda mengungkapkan kekecewaannya akan hal tersebut.

“Ya, jujur aku kecewa. Kita dari geladi kemarin tuh udah dibilangin katanya abis ishoma (istirahat salat makan-red) kita bisa masuk, tapi ternyata tadi dikasih tau kita ngga bisa,” ucapnya.

Dari pihak panitia S3 mengungkapkan bahwa hal ini terjadi karena kapasitas Graha yang kurang mencukupi apabila seluruh mahasiswa ditempatkan di dalam. Para mahasiswa baru terbagi ke dalam lebih dari seratus lima puluh kelompok. Untuk pembagian tempatnya berdasarkan nomor urut kelompok, paling awal berada di tengah ruangan Graha. Kemudian, untuk urutan selanjutnya menempati tribune, selasar, dan yang paling terakhir berada di tenda.

“Ada yang di luar sama di dalam. Pertama, karena S3 tahun ini full offline (juga-red) karena ada sekitar lima ribu lima ratus sampai lima ribu tujuh ratus maba. Jadi, kuota di dalam Graha kurang daripada kuota maba tahun ini,” tutur Anggi Aisyah Nursyafitri, Staf Divisi Lapangan S3 2022.

Ia juga mengungkapkan bahwa ada ketidaksesuaian antara apa yang dijelaskan pada saat geladi dengan pelaksanaannya. Hal itu dikarenakan tempat yang telah disiapkan untuk maba di selasar—yang sebelumnya ditempati pascasarjana saat sidang senat—penuh oleh maba di dalam yang memperlebar jarak satu sama lain.  “Ini di luar dugaan kami. Jadi, yang (di-red) selasar tetap di tempat. Namun, untuk yang day two semoga ngga akan terjadi lagi karena udah fix banget plotting-annya untuk di dalam,” ucapnya.

Reporter: Fitri Ademia Rachma, April Melani, Desi Fitriani

Editor: Aprilia Ani Fatimah

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *