ARTIKEL

HIDANGAN ISTIMEWA TROTOAR JALAN SOEDIRMAN
ARTIKEL, BANYUMASAN, BERITA, FEATURE

HIDANGAN ISTIMEWA TROTOAR JALAN SOEDIRMAN

Oleh : Rachmad Ganta Semendawai Terkadang, trotoar bisa menjadi lebih dari sekadar jalur pedestri­an. Beberapa orang bah­kan menjadikan luasan milik publik ini sebagai penggerak roda pereko­nomian bagi hidupnya. Ialah mereka, pedagang kaki lima (PKL) yang me­ramaikan persaingan bisnis di pesisir jalan, kala lepas petang. Wa­rung-warung PKL di pinggiran jalan raya tersebut menjajakan se­suatu yang sulit ditemui gerainya di pusat perbelanjaan modern. Malam yang sejatinya gelap mem­butakan, disulap menjadi remang kera­maian oleh keberadaan PKL. Cara yang berbeda dalam melayani pelanggan menjadi ciri khas masing-masing warung makan kaki lima. Ada yang berjualan menggunakan gerobak, menyediakan bangku atau kursi untuk pelanggan­nya, hingga mengajak pelanggannya berlemprak. Warung lempra...
[RESENSI FILM] Niat Mulia Sang Pemasar Narkoba
ARTIKEL

[RESENSI FILM] Niat Mulia Sang Pemasar Narkoba

Oleh: Ahmad Pradhana Adiputra* Judul film : Deep Web Sutradara : Alex Winter Produser : Alex Winter, Glen Zipper, Marc Schiller Narator : Keanu Reeves Genre : Dokumenter Bahasa : Bahasa Inggris Durasi : 85 Menit Tanggal rilis : 15 Maret 2015 Deep Web menceritakan sebuah situs internet yang sangat fenomenal di jagat raya internet gelap: Silk Road. Silk Road adalah salah satu pasar gelap dalam jaringan (daring) modern yang terdapat dalam deep web, bagian dari internet yang tidak terindeks oleh mesin pencari konvensional laiknya Google, Bing, dan lain-lain. Didirikan pada Februari 2011, Silk Road terus tumbuh menjadi situs yang masif dan penting di dunia perdagangan ilegal. Banyak sekali ragam komoditas yang dijual di Silk Road, 70% dari sekian banyak itu berupa narkoba. Semua transaksi dala...
Obat Pembasmi Hoaks
KESKETSAAN, OPINI

Obat Pembasmi Hoaks

Oleh: Mustiyani Dewi Kurniasih* Hoaks adalah bibit penyakit dalam sistem komunikasi massa. Layaknya virus yang menyebar sangat cepat melalui udara, hoaks menyebar cepat melalui jaringan internet, juga bisikan mulut ke mulut. Cara penularannya pun sangat gampang, hanya dengan sekali klik, seperti berbisik-bisik. Lebih parahnya, hoaks bisa diciptakan siapa saja yang terhubung dengan internet. Lalu, bagaimana cara membasminya? Atau, minimal, bagaimana agar kita tidak membantu penyebarannya? Skeptis adalah cara yang cukup efektif untuk itu, apalagi jika didukung dengan minat baca yang tinggi. *** Saya bingung ketika teman-teman seruangan menyuruh saya menyebutkan nama-nama ikan. “Maksude apa, sih?” jawab saya dengan dialek Banyumasan. Bukannya menjawab tanya, mereka malah tertawa terbahak s...
Melawan “Kepandiran” Pers Mahasiswa
KESKETSAAN, OPINI

Melawan “Kepandiran” Pers Mahasiswa

Oleh: Emerald Magma Audha* Kala membaca sebuah berita—yang katanya produk jurnalistik, kening saya langsung mengernyit, akal mumet. Tulisan itu tertampung dalam dua lembar kertas A4, ditautkan dengan staples di garis tengah. Lalu, kertas dilepit dua bagian, jadilah semacam leaflet delapan halaman. Terbitan itu bernuansa hitam putih. Saya menemukannya beberapa waktu lalu—menjelang permulaan semester gasal, tergeletak di lobi kampus sebuah fakultas. Lantas, saya membawanya ke kantor redaksi Skëtsa, memamerkannya ke editor senior saya, mengajak dia “corat-coret” leaflet. Saya masih ingat, sekitar lima bulan yang lalu. Ada banyak sekali coretan (baca: kesalahan) dijumpai, hampir di seluruh laman, bahkan di setiap paragraf tulisan. Itu baru dari tanda baca, salah ketik, atau huruf yang kuran...
Integrasi Buku pada ‘Burjo Goban’
ARTIKEL, BERITA, FEATURE, KAMPUS

Integrasi Buku pada ‘Burjo Goban’

Oleh: Lely Zikri Zulhidayah Buku tertata rapi di dalam rak sederhana. Bau harum bumbu tumis menusuk hidung. Terlihat, hiruk mahasiswa mengumpulkan ide-ide diskusi. ‘Burjo Goban’ sebutan acapnya. Sebuah warung bubur kacang ijo (burjo), yang tidak hanya menjual makanan, namun juga tempat berbagi ilmu. Burjo Goban adalah penjelmaan burjo yang dilengkapi budaya literasi: baca buku dan diskusi. Sucipto dan Belajati Raihan Fahrizi, sepasang sahabat yang juga mahasiswa tingkat akhir Sastra Inggris Unsoed, adalah dalang utama berdirinya perpustakaan yang melengkapi tempat makan murah meriah itu. Awal Mula Perpustakaan Burjo Goban Sucipto mengungkapkan bahwa kebiasaan pemilik warung Burjo menjadi salah satu yang menginspirasinya, “Kita dulu sering nongkrong di sini, ketemunya di sini. Ngom...
Puntungmu Bencanamu
ARTIKEL

Puntungmu Bencanamu

Oleh: Nurhidayat* “Persentase konsumsi rokok di Indonesia dinyatakan terbesar se-Asia Tenggara. Peneliti sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, RA Yayi Suryo Prabandari, mengungkapkan jumlah perokok di Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun.” (tempo.co). Era ini, perokok semakin gencar untuk ‘dimusuhi’ dan ‘dikucilkan’, hal itu sangat terasa sekali dalam kehidupan, terutama di kampus. Mereka, mahasiswa yang cupu  dan ‘baik-baik’ tidak merokok, anak-anak rohis juga jarang yang merokok. Bahkan sempat ada fatwa haram untuk rokok, tapi perlu diingat, merokok bukan tindakan kriminal. Dan rokok itu tidak sehat, bukan tidak sopan. Mereka yang merokok secara bertanggung jawab, harus dilindungi hak asasinya untuk merokok. Nah, ukuran merokok yang ‘bertanggung jawa...
Kebudayaan Menurut Kaca Mata Budiman Sudjatmiko
ARTIKEL, BERITA, KAMPUS, UKM

Kebudayaan Menurut Kaca Mata Budiman Sudjatmiko

PURWOKERTO- Budiman Sudjatmiko, Anggota Komisi II DPR RI, berpandangan bahwa dalam sebuah peradaban yang maju, ada peradaban yang berakar pada kebudayaan. “Kalau Iptek terpisah dari kebudayaan, kita hanya menjadi konsumen peradaban, bukan produsen peradaban,” terangnya, Sabtu malam (10/10) dalam Awarding Night, Pekan Seni Soedirman 2015. Di acara puncak sekaligus acara penutup Pekan Seni Soedirman (PSS) 2015 ini, Budiman menuturkan bahwa kemajuan peradaban di Eropa saat ini terjadi karena bangsa-bangsa di Eropa mengembangkan kebudayaan gaya baru. “Kebudayaan lama yang mereka gali dari Romawi dan Yunani melalui Arab, mereka gabungkan dengan kebudayaan baru,” ungkapnya . Sedangkan Indonesia, saat ini telah jauh dari kebudayaannya sendiri. Hal itu terbukti dengan sulitnya mencari dokumen le...
Diskusi Publik “Mencari Pancasila” sebagai Penutup Bazar Buku Sketsa
ARTIKEL, BANYUMASAN, UKM

Diskusi Publik “Mencari Pancasila” sebagai Penutup Bazar Buku Sketsa

Oleh: Susilo Fathurrokhman Rangkaian kegiatan Bazar Buku LPM Sketsa ditutup dengan diskusi publik bertajuk “Mencari Pancasila”, Sabtu petang (26/9). Beberapa elemen mahasiswa turut hadir dalam diskusi yang berlangsung di Pendopo PKM ini. Diskusi ini menghadirkan Anang Fahmi selaku pembicara yang juga merupakan salah satu pendiri LPM Sketsa. Diskusi diawali dengan pemutaran film pendek mengenai pancasila kemudian dilanjutkan pemaparan materi oleh Anang Fahmi sebagai pemantik diskusi. Anang menjelaskan bahwa Pancasila telah ‘dihancurkan’ oleh rezim orde baru melalui Program Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Program P4 menurutnya telah merubah paradigma pancasila demi kepentingan penguasa saat itu. Namun, Anang tidak serta merta menyalahkan Program P4, perlu ada perbaikan. ...
Pasar Tradisional di Tengah Gempuran Modernisasi
ARTIKEL, OPINI

Pasar Tradisional di Tengah Gempuran Modernisasi

Oleh: Susilo Fathurrokhman Saat ini modernisasi telah menjalar ke seluruh sendi-sendi kehidupan manusia. Mulai dari sosial, politik, tetatanegaraan, budaya, hingga ekonomi tak lepas dari proses modernisasi. Modernisasi dalam bidang ekonomi salah satunya dapat dilihat dari bergesernya tren masyarakat dalam berbelanja. Pertumbuhan pasar modern berbanding lurus dengan pangsa pasarnya, sedangkan untuk pasar tradisional terus mengalami pelemahan. Menurut data AC Nielsen yang dirilis kompas.com, pada tahun 2007 jumlah pasar tradisional di Indonesia mencapai 13.550, kemudian menyusut menjadi 13.450 pada 2009 dan menyusut lagi menjadi 9.950 pada 2011.Dapat dilihat dengan gamblang bahwa pertumbuhan pasar tradisional mengalami tren penurunan sebesar 8,1%. Hal sebaliknya terjadi pada pasar modern. ...
Resolusi ASEAN dalam Pemenuhan Hak Penyadang Disabilitas
ARTIKEL, OPINI

Resolusi ASEAN dalam Pemenuhan Hak Penyadang Disabilitas

Oleh:  Andhika Dewantara Penyandang disabilitas atau dalam bahasa kasarnya cacat merupakan salah satu dari permasalahan sosial yang di alami oleh berbagai dunia saat ini. Berbicara mengenai masalah sosial menurut Horton dan Leslie, masalah sosial adalah suatu kondisi yang dirasakan banyak orang tidak menyenangkan serta menuntut pemecahan melalui aksi sosial secara koletif. Sedangkan menurut Robert L, Barkermasalah sosial adalah suatu kondisi diantara masyarakat yang mengarah kepada respon sosial dari sesuatu yang melanggar beberapa nilai dan dari beberapa orang dan menyebabkan penderitaan emosional dan ekonomi, contohnya seperti kejahatan, kemiskinan, ketimpangan sosial, rasisme, penyalahgunaan obat-obatan, masalah keluarga, pendistribusian sumber daya yang tidak merata. Bedasarkan dari ...