Oleh: Violin Salsabila
Dilansir dari UNESCO, Indonesia memiliki indeks minat baca yang mengkhawatirkan, yaitu di angka 0,001%. Ini berarti, hanya ada 1 dari 1000 orang yang melakukan kegiatan membaca. Kendati demikian, aktivitas membaca mulai menjamur di seluruh penjuru negeri dan diminati oleh berbagai kalangan. Hal ini dibuktikan dengan bermunculannya komunitas-komunitas membaca di Indonesia, salah satunya di Banyumas. Berikut 5 komunitas untuk kegiatan literasi di Banyumas yang masih aktif hingga saat ini:
-
- Book Talk Purwokerto

Bila dilihat dari nama komunitasnya, Book Talk yang diterjemahkan menjadi Bincang Buku, anggota ataupun peserta kegiatan Book Talk Purwokerto ini tentunya akan berbincang tentang buku. Salah satu pencetus sekaligus koordinator komunitas Book Talk Purwokerto, Demas Adi Wicaksono, menjelaskan bahwa komunitas ini awalnya terlahir dari komunitas Guru Belajar. Namun, pada bulan Maret 2023, komunitas ini berkembang menjadi Book Talk karena banyak rekannya yang berfokus pada dunia literasi. Book Talk menjadi komunitas yang mewadahi pesertanya untuk saling berbagi gagasan, referensi, pengetahuan baru terkait buku, dan tempat untuk saling berjaring menambah relasi.
Kegiatan utama dari Book Talk disebut sebagai Seven Talks. Kegiatan ini akan menghadirkan tujuh orang sebagai pembicara selama tujuh menit terkait buku yang mereka baca, dengan harapan dapat menjadi pemantik agar peserta lain yang mendengar penyampaian tersebut tertarik untuk membaca lebih jauh terkait buku yang disampaikan. Selain Seven Talks, Book Talk juga menghadirkan kegiatan-kegiatan seperti: melukis, membaca puisi, dan kegiatan menarik lainnya yang dilakukan untuk menambah experience para peserta.
Komunitas satu ini dikenal mampu menghadirkan suasana yang humble dan easy going untuk setiap pesertanya. “Di Book Talk Purwokerto saya tidak merasa adanya ketimpangan relasi kuasa antara satu anggota dengan yang lain,” ungkap Wening Aulia Dewani, salah satu peserta kegiatan dari Book Talk terkait lingkungan yang ada ketika diwawancarai awak Sketsa, Sabtu (31/08).
Book Talk rutin melangsungkan kegiatannya setiap satu bulan sekali di sebuah cafè yang ada di Purwokerto. Namun, apabila mengundang penulis-penulis besar, tempat yang dipilih untuk berkegiatan akan disesuaikan dengan kuota peserta yang lebih besar. Informasi terkait kegiatan Book Talk sendiri biasanya dapat diperoleh dari akun instagram mereka @booktalk.pwt. Selain itu, Demas, mengungkapkan adanya rencana besar dari Book Talk Purwokerto untuk mengadakan festival para pembaca, untuk mengumpulkan masyarakat yang suka membaca dan menggarap sebuah acara.
-
- Baca-Baci

Berawal dari basa-basi oleh para mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) pada tahun 2021, berujung menjadi komunitas literasi bernama Baca-Baci. Komunitas ini merupakan sebuah komunitas terbuka yang bertujuan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap buku dan fasilitas membaca yang memadai. Mereka mengadakan kegiatan literasi melalui forum diskusi dan berbagi informasi sebagai sarana pembelajaran bersama dan bertukar informasi terkait buku-buku yang dibaca. Baca-Baci juga menjadi wadah literasi dengan menyediakan tempat serta buku-buku menarik untuk dibaca.
Kegiatan rutin dari Baca-Baci dilakukan setiap hari Rabu mulai pukul 10.00 WIB hingga 15.11 WIB di Unit Pelayanan Teknis (UPT) perpustakaan Unsoed. Baca-Baci kerap menampilkan detail waktu dan tempat kegiatannya lewat akun Instagram mereka @bacabaci.ac.id untuk menjangkau lebih banyak massa. Dengan slogan istimewanya “Lo Ga Baca Lo Baci”, komunitas ini menyampaikan keterbukaannya untuk dihadiri oleh semua kalangan, baik dari masyarakat umum hingga mahasiswa dari universitas manapun akan diterima dengan baik oleh komunitas ini. Pada kegiatan rutinnya, Baca-Baci tidak lupa menyediakan camilan hingga minuman gratis sebagai teman para peserta dalam melangsungkan kegiatan literasinya.
Kehadiran komunitas literasi ini disambut antusias oleh para mahasiswa, khususnya para mahasiswa dari tahun pertama. Buku-buku yang disediakan oleh Baca-Baci menjadi alasan kuat atas antusiasme yang tinggi. Pilihan buku yang beragam dan trendi hingga alur peminjaman buku yang mudah menjadikan Baca-Baci sebagai komunitas literasi yang dipilih oleh para mahasiswa. Peminjaman buku-buku dari Baca-Baci sangat mudah untuk diakses sesuai dengan tujuannya sebagai wadah berliterasi yang dapat dicapai peminatnya dengan mudah.
-
- Purwokerto Book Party

Book Party merupakan komunitas literasi yang telah tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia. Sebagai komunitas yang tengah bekembang, komunitas ini sudah dikenal baik oleh banyak kalangan penggiat literasi. Purwokerto Book Party sendiri didirikan oleh Nito Harist Hibatullah, seorang mahasiswa di UIN Saizu Purwokerto, yang berasal dari Jakarta. Keinginan Harist untuk meramaikan kegiatan literasi di Purwokerto akhirnya menjadikan Book Party berdiri pada awal tahun 2024, tepatnya di bulan Januari.
Harist mengungkapkan bahwa kegiatan yang difasilitasi oleh Purwokerto Book Party tidak jauh berbeda dengan kegiatan yang biasa ada di Book Party daerah lainnya. Kegiatan dari Purwokerto Book Party seringkali dimodifikasi agar lebih beragam dan berwarna, seperti halnya membaca buku bersama-sama, sharing session terkait buku yang dibaca, monitoring tentang buku, diskusi mengenai diskursus tertentu, dan kegiatan menarik lainnya. Sedangkan untuk lokasi, seringkali taman-taman yang ada di Purwokerto menjadi pilihan Book Party untuk menggelar kegiatan rutinnya.
Komunitas satu ini diklaim sebagai komunitas literasi yang fleksibel serta tidak membatasi peserta dari kegiatan literasinya, hal ini diungkapkan oleh Harist kepada awak Sketsa, pada Kamis (26/09). “Di Purwokerto Book Party, kita tidak pernah melemparkan topik diskursus tertentu dan tidak pernah membatasi bacaan tertentu yang kemudian bisa di-sharing, gitu. Semua orang bisa berbicara. Semua orang bisa menceritakan. Semua orang bisa menerima,” jelasnya.
Sejak kemunculannya di awal tahun 2024, Book Party mendapatkan banyak dukungan dari budayawan lokal, masyarakat luas, hingga para pegiat literasi yang ada di Purwokerto. Respon hangat dari banyak kalangan kepada komunitas Purwokerto Book Party ini meyakinkan bahwa gerakan literasi yang ada akan terus berjalan dan tak akan padam. Informasi lokasi dan waktu kegiatan Book Party di masa mendatang kerap kali dibagikan pada laman Instagram mereka di @pwtbookparty.
-
- Read Aloud Banyumas

Dengan visi dan misi untuk menanamkan kecintaan membaca dan literasi pada anak, Read Aloud menjadi komunitas literasi yang berfokus pada anak-anak sebagai sasaran utama. Komunitas ini menggunakan metode membaca nyaring, dengan orang dewasa berperan sebagai pembaca nyaringnya dan anak-anak akan mendengarkan. Sesuai namanya, Read Aloud atau membaca nyaring, bertujuan untuk menanamkan kecintaan literasi serta mengenalkan huruf hingga kosakata melalui kegiatan membacakan buku kepada anak-anak.
Nofiya Dwi, selaku pencetus kehadiran Read Aloud Banyumas menceritakan awal kemunculan komunitas tersebut. Bersama rekan-rekannya yang sempat tergabung sebagai anggota di Read Aloud Jawa Tengah, Nofiya Dwi kemudian mendirikan Read Aloud Banyumas pada 16 Oktober 2022 dan meresmikannya pada 27 November 2022. Selama kurang lebih dua tahun, komunitas ini telah melangsungkan kegiatan literasi dan menyebarkan metode membaca nyaring serta mendapatkan respons positif dari masyarakat Banyumas. Pandangan skeptis terkait kegiatan literasi kepada anak-anak mulai memudar, pengetahuan akan manfaat bahwa menanamkan kecintaan literasi kepada anak sejak dini melalui cara membaca lantang mulai populer dan diterapkan oleh banyak kalangan masyarakat.
Read Aloud memiliki dua kegiatan utama secara daring dan luring. Nofiya mengungkapkan kegiatan secara daring dari komunitas ini berupa Rembuk yaitu review buku melalui group chat Whatsapp, live Instagram, dan Zoom meeting. Selain itu, ada pula sharing literasi dan sharing ilmu parenting. Kegiatan sharing secara daring ini merupakan kegiatan mingguan yang dapat diisi oleh pengurus maupun anggota yang tergabung ke dalam group chat Read Aloud. Selain kegiatan daringnya, Read Aloud memiliki kegiatan luring yang diisi dengan sharing session, diskusi, kegiatan khas dari Read Aloud bernama Bookish Play, hingga kegiatan yang berkolaborasi dengan klub ataupun lembaga lain yang rutin dilaksanakan beberapa minggu sampai beberapa bulan sekali. Untuk kegiatan luring Read Aloud seringkali bertempatan di tengah kota agar dapat mempermudah pada peserta dan anggota komunitasnya untuk berkegiatan bersama.
Nofiya Dwi menyampaikan keterbukaannya kepada instansi maupun lembaga lain untuk berkolaborasi dengan komunitas Read Aloud. “Kami masih bisa eksis bertahan hari ini ya karena ada kolaborasi, bukan karena ini kegiatan yang rutin kami adakan sendiri gitu, jadi kami sangat butuh kolaborasi, jadi bagi kampus, sekolah, atau siapa pun yang ingin berkolaborasi mari berkolaborasi. Saya dengan siap menerima ajakan kolaborasi,” ungkap Nofiya ketika diwawancarai awak Sketsa pada Sabtu (26/10). Komunitas ini juga memiliki akun Instagram dengan username @readaloudbanyumas di mana mereka kerap membagikan dokumentasi kegiatan yang sudah dilaksanakan serta informasi-informasi terkait kegiatan literasi yang ada di Banyumas.
-
- Baca Bareng Purwokerto

Baca Bareng Purwokerto hadir sebagai wadah bagi para pecinta literasi agar dapat menikmati kegiatan membaca di ruang publik dengan suasana dan lingkungan yang nyaman serta menyenangkan. Komunitas ini didirikan oleh Adinda Pangestika pada November 2022. Konsep Silent Book Club menjadi ciri khas dari komunitas ini. Para peserta hanya datang untuk membaca bersama tanpa ada sesi diskusi ataupun perkenalan seperti komunitas literasi yang lain.
Kegiatan dari Baca Bareng rutin diadakan setiap satu bulan sekali di lokasi-lokasi yang berada di sekitar Purwokerto, seperti Taman Rasam Kober, Taman Sumber Daya Air Kranji, Taman Literasi, Hetero Space Purwokerto, Padang Golf Wijaya Kusuma, dan banyak lagi. Komunitas ini terbuka bagi semua kalangan tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, status sosial, maupun genre bacaan. Selain itu, keistimewaan lain dari komunitas ini adalah konsep membaca yang mengelilingi sejumlah ruang publik di Purwokerto sehingga para peserta dapat menikmati suasana berbeda pada setiap kali berkumpul.
Komunitas unik satu ini muncul sebagai jalan keluar bagi para generasi muda, agar dapat menormalisasikan kegiatan membaca. Baca Bareng Purwokerto ini juga muncul sebagai pengingat bahwa kegiatan membaca merupakan kegiatan yang dapat dilakukan di mana saja tanpa perlu terbatas oleh tempat dan waktu. Baca Bareng Purwokerto juga memiliki laman Instagram @bacabareng.pwt.
Reporter: Violin Salsabila, Windi Khoirunnisa, Zaki Zulfian
Editor: Lubna Azizah