Pada 20 Mei 1908, sebuah organisasi didirikan oleh para pelajar pribumi dari School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) dengan tujuan awal untuk menjalankan pembangunan dalam bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Organisasi Budi Utomo ini lahir dari kesadaran dan semangat nasionalisme pada masa itu menjadi pemantik pergerakan-pergerakan mahasiswa berikutnya.
Munculnya organisasi seperti Budi Utomo, Perhimpunan Indonesia (PI) dan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) menjadi bagian dari terbukanya lembar sejarah yang menghadirkan generasi pembaharu bangsa dengan kaum terpelajar sebagai tokoh utamanya. Gerakan mahasiswa saat itu memiliki misi membangkitkan kesadaran kebangsaan dan kemanusiaan di masyarakat Indonesia melalui aspek pendidikan, sosial, dan politik.
Keberadaan organisasi-organisasi mahasiswa ini menjadi simbol semangat perjuangan dan kebangkitan nasional pada masa itu. Mereka tidak hanya mengoordinasikan aksi-aksi protes dan demonstrasi, tetapi juga berperan penting dalam menyebarkan semangat nasionalisme, memajukan pendidikan, dan mengartikulasikan visi dan tujuan Indonesia merdeka.
Hari Kebangkitan Nasional merupakan salah satu momen penting sebagai pengingat bagi generasi muda Indonesia tentang sejarah perjuangan bangsa dan untuk memupuk semangat cinta tanah air serta komitmen untuk memajukan Indonesia.