Что может быть лучше, чем ощущение полета? Только ощущение полета с возможностью выиграть! Играйте в Aviator и оцените все преимущества на aviator игра.

Memperingati Konferensi Asia Afrika – BERITAUNSOED.COM

Online gaming has never been this exhilarating. Join the Africabet community and experience the best the casino world has to offer at https://africabet365net.com/.

The future of online casinos is here, and it's called crazy time online casino. Dive in and experience the next level of gambling.

https://beritaunsoed.com/wp-content/upload/

Memperingati Konferensi Asia Afrika

Dari redaksi

Peringatan Konferensi Asia Afrika selalu diperingati pada tanggal 18 April. Konferensi Asia Afrika (KAA) pertama kali diadakan pada tanggal 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat. Pertemuan ini bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara Asia dan Afrika. Beberapa dari mereka membela kedaulatan negara-negara Asia dan Afrika serta melawan imperialisme dan rasisme.

Salah satu peristiwa terpenting bagi KAA adalah berakhirnya Perang Dunia II pada tahun 1945, menurut situs web Museum Asia Afrika. Akhir Perang Dunia II bukanlah akhir dari konflik internasional. Setelah berakhirnya perang dunia kedua terjadilah perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur yang membuat situasi semakin rumit. Peristiwa-peristiwa itulah yang mendorong negara-negara Asia Afrika berinisiatif untuk menciptakan rasa solidaritas dan persatuan dengan mengadakan KAA di Bandung.

Pada tanggal 5 Januari 1955, Samsi Hardjadinata yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat membentuk panitia persiapan KAA. Tugas Samsi Hardjadina dan panitia adalah mengurus akomodasi, transportasi, logistik, keamanan, penerangan, komunikasi, kesehatan, hiburan, dan keperluan lain dari perwakilan negara peserta KAA.
Indonesia merupakan salah satu negara perintis dan penyelenggara Konferensi Asia-Afrika. Selain Indonesia, ada lima tokoh utama dari beberapa negara yang juga menjadi pelopor KAA, yaitu:
• Ali Sastroamidjojo (Indonesia).
• Mohammad Ali Bogra (Pakistan).
• Jawaharlal Nehru (India).
• Sir John Kotelawala (Ceylon/Sri Lanka).
• Di Nu (Burma/Myanmar).

Related Posts

Tinggalkan Komentar Anda