Kumbang Rembang
Oleh: Sucipto*
Meraung-raung saung biru di temaram
Tak peduli dromologi semakin meninggi
Bercaping dan bersarung tahan hantam
Semakin dihantam semakin tinggi nyali
Diinjak di atas kaki bergerigi
Tak peduli! Hati tetap tahan jeruji
Mulut dibungkam, telinga dibentak
Tak ada urusan. Tetap tak bergerak!
Jungkat-jungkit besi makin kokoh berisi
Mondar-mandir di tengah nadir
Mengutus aparat yang semakin keparat!
Mencekik, tak peduli kritik!
Selamat berpesta Indonesia!
Telan ekstasi informasi
Menjelma setelahnya
jajaran bungkus nasi basi
Demokrasi,
Dromokrasi,
Lihat! Kumbang Rembang berperang
Melawan kadal berparas tebal
Tidak mengendap-endap
Hanya tegar merayap meratap
Tanah kembali! Hanya satu harap
Makin berharap makin pengap
Thukul bilang, “Lawan!”
Ia akhirnya hilang
...