Tag: lembaga pers mahasiswa

Pintu Besi
SAJAK, SASTRA

Pintu Besi

Oleh: Nurhidayat* Pintu besi baru saja terinstal pada sudut presisi Penuh kalkulasi, semua dikerjakan tukang las terakreditasi Pak tua yang sudah seharusnya dikremasi justru mencaci hasil produksi Kala menyiapkan lidah untuk mengkritisi Dadanya sesak terisi frustasi   Pergulatan sengit dalam isi pangkal uban, meski tak ada serapah tumpah Si Bangka protes perihal warna terlalu cerah “Warnanya terlalu menyala. Tak seperti besi tua,” keluhnya dengan sisa nafas orang tua yang payah   Mata pengelas mencelik, persis penis anak SD belum disunat yang dimain-mainkan Urat-urat merah di bagian putih mata mencekik orang tua yang renta beruban   Si pengelas enggan merevisi, dia hanya mau membuat yang terlihat gres Pengelas yang idealis berpikir dua menit lalu memb...
Rombeng
CERPEN, SASTRA

Rombeng

Oleh: Japal Fauzi Usianya sekitar tiga puluh lima tahun, beristri dan punya satu anak. Dia memiliki pekerjaan yang lumayan penghasilannya. Dalam keseharian, dia juga berlaku wajar, berangkat bekerja  pagi hari dan pulang sore hari. Jika malam tiba, dia pun ikut beristirahat, bahkan tidurnya mengorok. Tak ada yang aneh dengan dirinya. Dia lelaki betulan, manusia berkumis tipis dari keturunan Adam. Dia adalah makhluk berakal yang tidak berbeda seperti manusia lainnya. Dia juga punya nama, Rombeng. Ada satu kelebihan yang dimiliki Rombeng. Di setiap tindak-tanduk dan perbuatan, dia selalu bilang “Ya”. Rombeng selalu menyetujui segala sesuatu yang dimaui orang lain. Dia begitu patuh, memegang teguh nasihat ayahnya yang berasal dari petuah moyangnya. Mengatakan “Ya” masih lebih berarti ...
Sapi Gila
CERPEN, SASTRA

Sapi Gila

Oleh: Nurhidayat* Kopi keruh malam ini menjernihkan suasana. Dilengkapi dengan asap pekat yang kuisap, ternyata berhasil mengencerkan pemikiran. Keduanya berhasil menjadi kawan lekat obrolan yang rutin ini. Ya, pertemuan dengan Bari Si Kades baru memang bukan hal baru. Aku tak pernah bosan, selalu antusias dengan yang dibahas kala beradu. Bari yang jago pidato dan debat itu memang tak punya banyak kawan bicara, makanya dia sangat bahagia ketika aku bertamu. Aku pun begitu, hilang segala urusan kala bertandang. Dan selalu disambut dengan kopi cap Djempol, meski harus bermodal udud sendiri. Udud kita tak sama, udud adalah prinsip. Oh ya, ini fakta empiris yang cukup penting sebagai alasan kenapa aku selalu hadir Sabtu sore. Hampir lupa aku bercerita bahwa di desa, cuma Dewi, anak Bar...
Obat Pembasmi Hoaks
KESKETSAAN, OPINI

Obat Pembasmi Hoaks

Oleh: Mustiyani Dewi Kurniasih* Hoaks adalah bibit penyakit dalam sistem komunikasi massa. Layaknya virus yang menyebar sangat cepat melalui udara, hoaks menyebar cepat melalui jaringan internet, juga bisikan mulut ke mulut. Cara penularannya pun sangat gampang, hanya dengan sekali klik, seperti berbisik-bisik. Lebih parahnya, hoaks bisa diciptakan siapa saja yang terhubung dengan internet. Lalu, bagaimana cara membasminya? Atau, minimal, bagaimana agar kita tidak membantu penyebarannya? Skeptis adalah cara yang cukup efektif untuk itu, apalagi jika didukung dengan minat baca yang tinggi. *** Saya bingung ketika teman-teman seruangan menyuruh saya menyebutkan nama-nama ikan. “Maksude apa, sih?” jawab saya dengan dialek Banyumasan. Bukannya menjawab tanya, mereka malah tertawa terbahak s...
Belalang Bersayap Elang
SAJAK, SASTRA

Belalang Bersayap Elang

Oleh: Nurhidayat* burung camar menggambar peta bergegas pergi ke utara apa kabar sidang pembaca pantun datang moga gembira   bergegas pergi ke utara sepuluh burung terbang beruntun pantun datang moga gembira sudah lama tidak berpantun   sepuluh burung terbang beruntun terkena angin berayun-ayun sudah lama tidak berpantun pantun receh asal berpantun   terkena angin berayun-ayun kepak sayap pecah udara pantun receh asal berpantun saya datang ingatkan Saudara   kepak sayap pecah udara kulihat saja sambil melamun saya datang ingatkan Saudara untuk apa kita berpantun   kulihat saja sambil melamun hanya melihat tanpa memandang untuk apa kita berpantun kurang pantun mudah meradang...
Lemahnya Pers Mahasiswa
OPINI

Lemahnya Pers Mahasiswa

Oleh: Nurhidayat*   Dibebaskan tanpa dilindungi sama saja dijerumuskan. Awak pers mahasiswa benar-benar mengalami hal tersebut, jika saya boleh sedikit bercerita. Status pers mahasiswa yang bukan perusahaan pers berbadan hukum membuat persma tidak terlindungi secara utuh. Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Didaktika Universitas Negeri Jakarta yang dirusak kantor redaksinya (2013), LPM Ekspresi Universitas Negeri Yogyakarta yang diberedel oleh rektornya (2014), serta yang terbaru adalah LPM Lentera Fakultas Ilmu Sosial dan Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang diberedel pihak rektor dan Polres Salatiga (2015), merupakan contoh-contoh kasus pemberangusan kebebasan berkarya jurnalistik, khususnya pada pers kampus. Bukan hanya itu tentunya, banyak kasus yang tidak tereks...
Melawan “Kepandiran” Pers Mahasiswa
KESKETSAAN, OPINI

Melawan “Kepandiran” Pers Mahasiswa

Oleh: Emerald Magma Audha* Kala membaca sebuah berita—yang katanya produk jurnalistik, kening saya langsung mengernyit, akal mumet. Tulisan itu tertampung dalam dua lembar kertas A4, ditautkan dengan staples di garis tengah. Lalu, kertas dilepit dua bagian, jadilah semacam leaflet delapan halaman. Terbitan itu bernuansa hitam putih. Saya menemukannya beberapa waktu lalu—menjelang permulaan semester gasal, tergeletak di lobi kampus sebuah fakultas. Lantas, saya membawanya ke kantor redaksi Skëtsa, memamerkannya ke editor senior saya, mengajak dia “corat-coret” leaflet. Saya masih ingat, sekitar lima bulan yang lalu. Ada banyak sekali coretan (baca: kesalahan) dijumpai, hampir di seluruh laman, bahkan di setiap paragraf tulisan. Itu baru dari tanda baca, salah ketik, atau huruf yang kuran...