Oleh: Salsabila Isti Amanita

Di bawah langit kelam yang kehilangan sinar
Rintihan angin membawa luka samar
Tanah pertiwi merintih dalam pilu
Dirajam belenggu di jiwa yang layu
Di balik bambu runcing terukir harapan
Dalam darah dan peluh yang tak terhentikan
Meski rantai mencengkeram jiwa
Cahaya merdeka tetap menggema
Suara rindu pada masa yang bebas
Tertinggal di relung harapan yang lepas
Ibu pertiwi, tangismu menghunjam
Menggugat penjajah, menggenggam tekad dalam diam
Namun, sumbu api di dada tak pernah padam
Menyala melawan tirani yang kejam
Anak negeri bangkit dari derita
Menyulam bendera dengan benang cinta
Satu per satu langkah pun dipijakkan
Tak peduli kegelapan yang menghadang jalan
Dalam ketiadaan, lahirlah kekuatan
Di hati rakyat, tersemat keberanian
Dan saat mentari baru mencumbu cakrawala
Raungan merdeka menjadi melodi yang menghala
Tanah ini, bukan milik penjajah
Namun milik jiwa-jiwa yang teguh tak pernah pasrah
Editor: Amanda Putri Gunawan