Bagian yang Terlupa

Oleh: Miqda Al Auza’i Berdebu, menjelma rumah laba-labaTerasing, tak terjamah oleh mataDi baris terakhir rak buku…

Air di Daun Talas

Alkisah,
Gurat lelah di wajah para dara kiriman surga mengeluh pasrah
Mati! Aku berseru pada gema kuda kiriman langit yang berenang di sela kumulus, singgah
Mereka menatap, menapak tanah
Senyum samar tak terhitung jumlah

Atap Usang yang Terpasang

Langkahnya mengecap ruai
sahaja terhunjam raksi penuh damai
pada atap usang yang makin mengusang
saksi kebisuan derasnya cucuran—
di lentik yang meradang

Hujan Kenangan di Musim Gugur

Di lembaran masa cilik yang tersusun rapih
Memori awal kehidupan tersimpan dengan sempurna,
layaknya sebuah karya seni yang tak ternodai
Bagai hikayat yang tak ditulis, kisah yang tak diucapkan
Bergema kuat di hati dan takkan pernah terhapus oleh waktu

Kembali

Aku memanggilmu, tapi kau terdiam
Kupikir diammu karena lelah
Istirahat sebentar tak masalah
Tapi tolong nanti kembali, ya?

Si Cantik Langit

Satu hari kamu biru
Kutatap indahmu yang syahdu itu
Awan berlagak bak perhiasan
Kian rupawan kamu dijadikan