Tag: pers mahasiswa

[Media Partner] Journalism On Serial (Journia) by Persma Pijar 2021
MEDIA PARTNER, PARIWARA

[Media Partner] Journalism On Serial (Journia) by Persma Pijar 2021

Pers Mahasiswa Pijar USU dengan bangga mempersembahkan Journalism on Serial (Journia) 2021. Dunia selalu bergerak dinamis, begitupun dengan bidang jurnalistik. Masa mendatang tentu akan berbeda dengan masa lampau. Bagaimana jurnalistik masa depan bisa secerah harapan saat situasi sudah diujung tanduk?Mengangkat 4 subtema yang berbeda setiap Minggu dalam sebulan, silakan daftar dan curi ilmu sebanyak-banyaknya! Ayo ikut #Journia2021 yang akan diselenggarakan pada:?️ 3, 4, 10, dan 11 Juli 2021? Via Zoom & Wa ?️ Speaker:• Nadia Soekarno (Public Figure)• Andi Muhyiddin (Head of Video Kumparan)• Nana Riskhi (Head of Multimedia Tempo)• Septa Inigopatria (Head of Product Development Harian Kompas) ? Webinar ini dikenakan biaya • Bundling packet (4 series)Presale 1= 40k (11...
Pintu Besi
SAJAK, SASTRA

Pintu Besi

Oleh: Nurhidayat* Pintu besi baru saja terinstal pada sudut presisi Penuh kalkulasi, semua dikerjakan tukang las terakreditasi Pak tua yang sudah seharusnya dikremasi justru mencaci hasil produksi Kala menyiapkan lidah untuk mengkritisi Dadanya sesak terisi frustasi   Pergulatan sengit dalam isi pangkal uban, meski tak ada serapah tumpah Si Bangka protes perihal warna terlalu cerah “Warnanya terlalu menyala. Tak seperti besi tua,” keluhnya dengan sisa nafas orang tua yang payah   Mata pengelas mencelik, persis penis anak SD belum disunat yang dimain-mainkan Urat-urat merah di bagian putih mata mencekik orang tua yang renta beruban   Si pengelas enggan merevisi, dia hanya mau membuat yang terlihat gres Pengelas yang idealis berpikir dua menit lalu memb...
[Media Partner] Momentum Journalistic Fair 2017
MEDIA PARTNER, PARIWARA

[Media Partner] Momentum Journalistic Fair 2017

    •THE WAITING IS OVER•   LPM Momentum Universitas Diponegoro mempersembahkan Seminar Jurnalistik!   Dengan tema "Citizen Journalism", Tentunya dengan pembicara yang asik banget nih!   Michael Tjandra (Michael Tjandra Luar Biasa RTV) Gustav Aulia (CEO dan Founder Gustav Aulia Private Presenting Course) Dhyanara P (Freelance Jurnalist News Anchor)   Catat tanggalnya ya!   Hari, Tanggal : Sabtu, 11 November 2017 Pukul : 08:00 s.d selesai Tempat: Gedung Litigasi FH Universitas Diponegoro HTM : Presale 35k OTS 40k   Seminar Jurnalistik ini merupakan salah satu rangkaian Momentum Journalistic Fair yang sudah dibuka dengan diselenggarakannya Momentum Journalistic Competition yang wajib ju...
[RESENSI FILM] Niat Mulia Sang Pemasar Narkoba
ARTIKEL

[RESENSI FILM] Niat Mulia Sang Pemasar Narkoba

Oleh: Ahmad Pradhana Adiputra* Judul film : Deep Web Sutradara : Alex Winter Produser : Alex Winter, Glen Zipper, Marc Schiller Narator : Keanu Reeves Genre : Dokumenter Bahasa : Bahasa Inggris Durasi : 85 Menit Tanggal rilis : 15 Maret 2015 Deep Web menceritakan sebuah situs internet yang sangat fenomenal di jagat raya internet gelap: Silk Road. Silk Road adalah salah satu pasar gelap dalam jaringan (daring) modern yang terdapat dalam deep web, bagian dari internet yang tidak terindeks oleh mesin pencari konvensional laiknya Google, Bing, dan lain-lain. Didirikan pada Februari 2011, Silk Road terus tumbuh menjadi situs yang masif dan penting di dunia perdagangan ilegal. Banyak sekali ragam komoditas yang dijual di Silk Road, 70% dari sekian banyak itu berupa narkoba. Semua transaksi dala...
Sapi Gila
CERPEN, SASTRA

Sapi Gila

Oleh: Nurhidayat* Kopi keruh malam ini menjernihkan suasana. Dilengkapi dengan asap pekat yang kuisap, ternyata berhasil mengencerkan pemikiran. Keduanya berhasil menjadi kawan lekat obrolan yang rutin ini. Ya, pertemuan dengan Bari Si Kades baru memang bukan hal baru. Aku tak pernah bosan, selalu antusias dengan yang dibahas kala beradu. Bari yang jago pidato dan debat itu memang tak punya banyak kawan bicara, makanya dia sangat bahagia ketika aku bertamu. Aku pun begitu, hilang segala urusan kala bertandang. Dan selalu disambut dengan kopi cap Djempol, meski harus bermodal udud sendiri. Udud kita tak sama, udud adalah prinsip. Oh ya, ini fakta empiris yang cukup penting sebagai alasan kenapa aku selalu hadir Sabtu sore. Hampir lupa aku bercerita bahwa di desa, cuma Dewi, anak Bar...
Lemahnya Pers Mahasiswa
OPINI

Lemahnya Pers Mahasiswa

Oleh: Nurhidayat*   Dibebaskan tanpa dilindungi sama saja dijerumuskan. Awak pers mahasiswa benar-benar mengalami hal tersebut, jika saya boleh sedikit bercerita. Status pers mahasiswa yang bukan perusahaan pers berbadan hukum membuat persma tidak terlindungi secara utuh. Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Didaktika Universitas Negeri Jakarta yang dirusak kantor redaksinya (2013), LPM Ekspresi Universitas Negeri Yogyakarta yang diberedel oleh rektornya (2014), serta yang terbaru adalah LPM Lentera Fakultas Ilmu Sosial dan Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang diberedel pihak rektor dan Polres Salatiga (2015), merupakan contoh-contoh kasus pemberangusan kebebasan berkarya jurnalistik, khususnya pada pers kampus. Bukan hanya itu tentunya, banyak kasus yang tidak tereks...
Mereka pun Sibuk Berpatroli…
BERITA, FEATURE, KAMPUS

Mereka pun Sibuk Berpatroli…

Oleh: Intan Rifiwanti     Kedua jarum jam mulai bergeser dari angka dua belas. Para pegiat organisasi mahasiswa di Fakultas Pertanian (Faperta) tetap anteng pada agenda, kendati waktu sudah berganti hari. Sorot-sorot senter penjaga malam tegas menembus celah-celah sudut gedung. Mereka sibuk merangkai kalimat santun guna menegur mahasiswa yang tak kunjung bubar. Putus asa, mereka bergegas mencomot telepon genggam. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (WD III) harus tahu kesulitan mereka membubarkan kegiatan mahasiswa. Jam berorganisasi memang dibatasi sampai dengan tengah malam. *** Senin (30/1) waktu duha, saya dikawani Yoga Iswara, wartawan Skëtsa, beranjangsana ke kompleks sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa (UKM-Hima) Faperta. Pegia...
Melawan “Kepandiran” Pers Mahasiswa
KESKETSAAN, OPINI

Melawan “Kepandiran” Pers Mahasiswa

Oleh: Emerald Magma Audha* Kala membaca sebuah berita—yang katanya produk jurnalistik, kening saya langsung mengernyit, akal mumet. Tulisan itu tertampung dalam dua lembar kertas A4, ditautkan dengan staples di garis tengah. Lalu, kertas dilepit dua bagian, jadilah semacam leaflet delapan halaman. Terbitan itu bernuansa hitam putih. Saya menemukannya beberapa waktu lalu—menjelang permulaan semester gasal, tergeletak di lobi kampus sebuah fakultas. Lantas, saya membawanya ke kantor redaksi Skëtsa, memamerkannya ke editor senior saya, mengajak dia “corat-coret” leaflet. Saya masih ingat, sekitar lima bulan yang lalu. Ada banyak sekali coretan (baca: kesalahan) dijumpai, hampir di seluruh laman, bahkan di setiap paragraf tulisan. Itu baru dari tanda baca, salah ketik, atau huruf yang kuran...