Dampak Energi Biomassa terhadap Hutan Indonesia

Infografik: Linggar Putri Pambajeng

Indonesia adalah negara yang dikenal dengan kekayaan sumber daya alam. Dengan adanya sumber daya yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar dalam pemanfaatan biomassa sebagai sumber daya energi. Adanya potensi ini membuat lonjakan permintaan internasional terkait energi biomassa menjadi sangat besar. Hamparan hutan Indonesia yang luas harus dikorbankan untuk memenuhi permintaan energi biomassa yang meningkat dan lebih ramah lingkungan. Lalu, bagaimana peningkatan permintaan energi biomassa bisa mengancam keberadaan sumber daya alam, terutama hutan Indonesia?

Biomassa sendiri adalah bentuk sumber daya energi terbarukan yang berasal dari bahan alami atau senyawa organik dari organisme bumi, baik yang masih hidup maupun mati, misalnya tumbuhan, kotoran hewan, kayu, dan limbah pabrik. Biomassa mengandung energi kimia yang tersimpan dari matahari kemudian diproduksi oleh tumbuhan melalui fotosintesis. Kemudian, bahan membuat biomassa dapat dibakar langsung untuk mendapatkan panas atau diubah menjadi bahan bakar cair dan gas. Komponen tadi merupakan hal penting dalam transisi energi global menjadi energi yang lebih ramah lingkungan, seperti biomassa.

Mengapa biomassa dianggap sebagai energi yang ramah lingkungan?

  1. Dapat menjadi energi terbarukan karena bahan yang digunakan berasal dari bahan organik
  2. Mengurangi keberadaan limbah, misalnya sisa makanan, limbah pertanian, dan kotoran hewan
  3. Dapat mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil, misalnya minyak bumi, batu bara, dan gas bumi.

Keberadaan biomassa sebagai energi terbarukan yang ramah lingkungan membuat permintaan terhadap biomassa meningkat. Salah satu negara dengan lonjakan permintaan biomassa adalah Indonesia. Dengan latar belakang Indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya alam, potensi dalam pemanfaatan energi biomassa semakin besar. Tentunya hal ini menjadi ancaman besar bagi sumber daya alam Indonesia, terutama hutan-hutan yang harus dikorbankan dalam upaya dunia untuk beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan atau biomassa.

Dampak yang ditimbulkan dari permintaan energi biomassa yang tinggi terhadap hutan Indonesia di antaranya:

  1. Deforestasi hutan indonesia
    Permintaan global terhadap energi biomassa, terutama Jepang dan Korea Selatan telah mempercepat deforestasi atau penebangan untuk mengalihkan fungsi hutan
  2. Degradasi lingkungan
    Regulasi yang lemah dan kurangnya pengawasan risiko eksploitasi hutan secara tidak berkelanjutan
  3. Hilangnya habitat satwa liar
    Deforestasi dan eksploitasi hutan yang terjadi terus menerus menyebabkan hilangnya habitat asli satwa liar dan mengancam keberlangsungan hidup mereka
  4. Hilangnya mata pencaharian warga lokal
    Dampak sosial juga dirasakan oleh masyarakat lokal karena berkurangnya sumber daya alam yang mereka manfaatkan untuk kehidupan sehari-hari

Dampak di atas menunjukkan bahwa adanya energi biomassa ini akan sangat mengancam keberadaan hutan-hutan Indonesia. Auriga Nusantara melaporkan bahwa lebih dari 9.740 hektar hutan telah ditebangi di wilayah yang diizinkan untuk produksi biomassa sejak tahun 2020. Izin ini telah dikeluarkan untuk lebih dari 1,4 juta hektar hutan, dengan lebih dari sepertiga lahan tersebut merupakan hutan yang sama sekali belum tersentuh. Lebih dari separuhnya merupakan habitat spesies unggulan seperti badak sumatera, gajah, orang utan, dan harimau.

Diperkirakan permintaan energi biomassa akan mengalami peningkatan sampai dengan 1,8 juta kali lipat setara dengan 238,8 juta ton. Kemudian sejak 2021, hampir seluruh produksi pelet kayu diekspor ke luar negeri. Menurut data ekspor indonesia, sekitar 61% pelet kayu dikirim ke Korea Selatan sedangkan 38% dikirim ke Jepang. Dukungan finansial dari kedua belah negara menjadi salah satu faktor peningkatan permintaan energi biomassa.

Bagaimana tanggapan para ahli mengenai situasi ini?
Menurut Timer Manurung, Direktur Auriga Nusantara, yang merupakan organisasi lingkungan dan konservasi Indonesia. “Produksi biomassa yang baru-baru ini mulai terlihat dalam skala industri di Indonesia merupakan ancaman baru yang mengerikan bagi hutan negara ini.” Selain itu, Amalya Oktaviani, Manajer Kampanye Bioenergi Trend Asia, menambahkan bahwa praktik pembangunan biomassa saat ini menyebabkan berbagai dampak yang mengancam keberlangsungan hidup. Ia juga mengatakan bahwa Indonesia harus meninggalkan sumber daya energi yang mengandalkan industri intensif lahan dan metode pembakaran menuju sumber energi terbarukan, berkelanjutan dan berkeadilan.

Permintaan global akan biomassa memberikan dampak yang sangat besar terhadap hutan Indonesia. Menjadi salah satu energi yang dianggap ramah lingkungan, nyatanya proses produksinya justru justru sangat beresiko bagi kehidupan makhluk hidup. Diharapkan kedepannya Indonesia dapat memanfaatkan sumber daya alam, terutama hutan dengan baik serta dapat mengembangkan biomassa agar tidak hanya menguntungkan negara lain dan merusak sumber daya yang ada di Indonesia.

Sumber: Risdok Beritaunsoed.com

redaksi

beritaunsoed.com adalah sebuah media independen yang dikelola oleh LPM Sketsa Unsoed dan merupakan satu-satunya Lembaga Pers Mahasiswa tingkat Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto.

Postingan Terkait

Stop Pembajakan Buku! Dukung Karya Asli, Jaga Literasi

Infografik: Hasna Nazriah Pembajakan buku merupakan salah satu permasalahan serius yang masih marak terjadi di dunia…

Pengangguran menjadi Tantangan Tahunan bagi Indonesia

Pengangguran merupakan salah satu masalah yang dapat mencerminkan kondisi suatu negara, khususnya perekonomian. Angka pengangguran yang…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jangan Lewatkan

Jadi Laki-Laki

Jadi Laki-Laki

Langkah Liar Lunar

Langkah Liar Lunar

Catatan Rusak Negeri

Catatan Rusak Negeri

(Dipaksa) Berkesudahan

(Dipaksa) Berkesudahan

Saat Langit Bernaung Kelam

Saat Langit Bernaung Kelam

Aku Ingin Pergi, Tapi ke Mana?

Aku Ingin Pergi, Tapi ke Mana?