Oleh: Zahra Nurfitri Laila

Para mahasiswa Banyumas serta lembaga hukum melakukan Aksi Panggung Jalanan sebagai bentuk peringatan 25 tahun reformasi nasional. Aksi digelar pada Minggu siang (21/5/2023) pukul 14.00 WIB di Alun-alun Purwokerto dengan menampilkan beberapa karya seni berupa puisi, pantun, lagu, monolog, serta penampilan seni lainnya.
Aksi tersebut melibatkan berbagai elemen masyarakat seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), beberapa BEM Fakultas Unsoed yang terdiri dari BEM Fakultas Teknik, BEM Fakultas Ilmu Kesehatan, BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis; perwakilan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP); serta Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS).
Massa berkumpul dalam aksi ini sebagai ajang refleksi diri dan pengingat atas lengsernya rezim otoriter Soeharto pada peristiwa reformasi 25 tahun lalu yang telah memakan banyak korban seperti Munir, Marsinah, dan juga empat mahasiswa Tri Sakti. Aji Satya Dharma selaku Menteri Aksi dan Propaganda BEM Unsoed menyebutkan bahwa aksi ini juga berfokus untuk mengomentari kinerja pemerintahan Jokowi yang dianggap lamban dalam mengungkap pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
“Pelanggaran HAM berat yang seharusnya menjadi penanganan pemerintah secara bijak adalah tragedi kanjuruhan.” Aji menambahkan, “Pemerintah Jokowi yang katanya menjanjikan bahwa akan menanggulangi atau menangani pelanggaran HAM berat, sampai saat ini belum ada kejelasan. Kita menuntut atas janji beliau.”
Aksi diadakan pada siang hari karena keterbatasan waktu yang diberikan oleh pihak kepolisian. Aji menuturkan, massa dilarang berkumpul di bawah pukul 17.00 WIB dan ini menggambarkan keterbatasan masyarakat dalam kebebasan berdemokrasi. Meskipun begitu, aksi berjalan dengan lancar. Melalui aksi ini, harapannya setiap mahasiswa dan lembaga dapat menampilkan infografis yang dapat mengedukasi masyarakat dalam rangka memperingati 25 tahun reformasi.
Reporter: Afif Fadhilah Iftiar, Faiz Maulida, Zahra Nurfitri Laila
Editor: Lili Amaliah