
Mahasiswa peserta acara “Dialog Bersama Rektor” meluapkan kekesalannya di dalam ruang rapat rektorat sesaat setelah rektor beserta jajarannya menghentikan acara secara sepihak dan memilih meninggalkan forum pada Kamis (2/5).
Acara dialog antara mahasiswa dan pihak rektorat yang diinisiasi aliansi Soedirman Melawan ini mulanya berlangsung damai.
Sejumlah delapan mahasiswa menyampaikan aspirasinya. Secara garis besar, mereka menyoal UKT semester akhir, biaya bagi penggunaan fasilitas Unsoed, transparansi anggaran, beasiswa Bidikmisi yang tidak tepat sasaran, dan uang pangkal.

Namun, belum selesai sesi dialog, acara berakhir ricuh dan berakibat pada nihilnya kesepakatan antara mahasiswa dan pihak rektorat.
Mahasiswa menilai, rektor tidak menanggapi secara konkret terhadap persoalan-persoalan yang telah disampaikan mahasiswa.
“Kami hanya meminta pak rektor (Suwarto-red) untuk menandatangani surat yang berisi tuntutan kami,” ucap Fakhrul Firdausi selaku Menteri Agitasi dan Propaganda BEM Unsoed.
Namun, pihak rektorat berpendapat, permasalahan dan tuntutan mahasiswa perlu mereka kaji lebih lanjut sebelum menentukan putusan.
“Kami akan mengkaji lebih lanjut mengenai tuntutan ini,” ujar Rektor Unsoed Suwarto sesaat sebelum meninggalkan forum.
Aliansi Soedirman Melawan akan mengadakan evaluasi guna menentukan langkah selanjutnya. [Mukti Palupi]
Reporter: Raisan Mumtaz