Media Sosial: Masihkah Efektif Untuk Membangun Personal Branding?

Oleh : Farah Fauziah Ilustrasi: Moch Zidan Mustofa Aqil Di era digitalisasi saat ini, hal yang paling memengaruhi setiap lingkup kehidupan ialah media sosial. Seolah-olah manusia menjadikan media sosial sebagai…

RUU TNI Telah Disahkan: Penguatan Pertahanan atau Ancaman Demokrasi?

Oleh: Lintang Fitriana Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Salah satu isu utama yang menjadi sorotan adalah keterlibatan prajurit TNI dalam…

Pengaruh Faktor Ekonomi terhadap Tingkat Literasi di Indonesia

Oleh: Windi Khoirunnisa Saat ini tingkat literasi di Indonesia masih terbilang sangat rendah, sebagaimana tercermin dari data  yang dikeluarkan oleh  Programme for International Student Assessment atau PISA.  Berdasarkan laporan PISA…

Typing Maut Netizen Era Generasi Z

Sadar atau tidak, generasi Z Indonesia tengah tenggelam dalam dunia maya yang dipenuhi typing maut netizen. Di era masa kini dengan dunia yang serba digital, telah banyak platform media sosial yang hadir sebagai suatu sarana komunikasi dan berbagi informasi. Media sosial menciptakan suatu ruang bagi setiap penggunanya untuk memberikan pandangannya secara bebas melalui komentar ataupun unggahan. Akan tetapi, kebebasan inilah yang bisa menciptakan fragmen gelap dalam lingkup media sosial. Salah satu yang marak terjadi saat ini adalah hate speech, yaitu komentar yang bersifat menghina, memprovokasi, menghasut, mencemarkan nama baik, dan yang mengandung makna negatif lainnya.

Memberi Makanan atau Hadiah kepada Dosen Penguji saat Sidang Skripsi, Apakah Hal yang Wajar?

Setiap mahasiswa yang mengambil program  sarjana pasti akan menemui yang namanya sidang skripsi. Sidang skripsi merupakan ujian terbuka guna mempertanggungjawabkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Sidang skripsi merupakan langkah paling akhir setelah mahasiswa melewati beberapa tahun masa perkuliahan dan menghabiskan waktu dalam penyusunan karya ilmiah atau skripsi. Tak jarang para mahasiswa merasa tegang dan cemas ketika melaksanakan sidang skripsi karena mereka akan mempresentasikan karya ilmiah yang telah mereka buat di depan para dosen penguji.

Stigma Sifat Feminis pada Pria Metroseksual

Dahulu maskulinitas pada diri seorang pria digambarkan dengan ciri-ciri gagah, berotot, berani, dan tegas. Namun, perubahan dan perkembangan zaman membentuk pandangan baru terhadap maskulinitas berupa gaya hidup metroseksual. Metroseksual bisa diartikan sebagai pria heteroseksual yang memiliki kecenderungan untuk merawat diri serta penampilannya secara telaten. Mereka digambarkan sebagai pria yang berkulit mulus, berambut rapi, dan berpakaian stylish. Hal ini yang memunculkan stereotip baru dan stigma tertentu mengenai konsep maskulinitas pada pria metroseksual.