Tag: #majalahedisi35

[RESENSI BUKU] SEBELUM PEMBACA BOSAN…
ARTIKEL

[RESENSI BUKU] SEBELUM PEMBACA BOSAN…

Oleh: Yoga Iswara Rudita Muhammad* Judul buku : Seandainya Saya Wartawan Tempo Penulis : Goenawan Mohamad Tebal : vii+98 halaman (versi format pdf) Edisi : Edisi revisi cetakan keempat Tahun : 2015 Penerbit : Tempo Publishing Apa jadinya kalau berita yang lazimnya kaku dan taat pakem berita lempeng (straight news) disusun ulang sehingga menjadi sebuah laporan nan menarik untuk dibaca? Itu sedikit gambaran yang saya dapatkan dari apa yang disebut gaya penulisan feature. Selebihnya, silakan Anda baca buku Goenawan Mohamad yang satu ini. Sudah bukan rahasia lagi kalau Goenawan Mohamad adalah seorang wartawan ulung. Berpuluh-puluh tahun sudah tokoh itu menekuni bidang yang mengangkat namanya, jurnalisme. Namanya kian melambung bersamaan dengan munculnya Tempo, perusahaan pers yang ia...
Sutan Takdir Alisjahbana: Kita Harus Menuju kepada “Federasi Dunia”
ARTIKEL, ARTIKEL LAWAS

Sutan Takdir Alisjahbana: Kita Harus Menuju kepada “Federasi Dunia”

Sutan Takdir Alisjahbana dikenal sebagai tokoh bahasa yang memordenisasi bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional. Perannya dalam perkembangan bahasa Indonesia terbilang vital.  STA, kerap disapa begitu, yang pertama kali menulis  "Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia" pada 1936. Ia pun dikenal sebagai pelopor sastrawan "Pujangga Baru". Ia meninggal pada usia 86 tahun di Jakarta, 17 Juli 1994. Untuk mengenang diri dan senarai karyanya, SKETSA menerbitkan ulang hasil wawancara dengan STA ke laman ini. Sebelumnya, kami melakukan penyuntingan minor dalam segi diksi dan bahasa, dan tentunya tanpa mengubah isi dan substansi tulisan. Berikut adalah artikel dengan judul asli "Sumpah Baru". Wawancara Sutan Takdir Alisjahbana Sebagai salah satu tokoh besar milik bangsa kita sampai saat ini, Sutan Ta...
Pantun Rumah Sawah
SAJAK, SASTRA

Pantun Rumah Sawah

Oleh: Aziz Dwi Apriyanto* Sengaja ke Bali memburu turis Minum bir, makannya tahu kupat Kita hidup di negeri agraris Kebun dan sawah di setiap tempat Jidat profesor sangatlah terang Di tempat gelap bisa menyala Tapi miris kondisi sekarang Impor pangan merajalela Ke kondangan membuat ulah Atasan rapi, tapi tak bercelana Tambah penduduk, tambah masalah Permukiman warga taruh di mana? Hujan deras bercampur petir Tanda cuaca sedang tak ramah Jangan bingung, usah khawatir Sawah ditanami rumah mewah Murid pacaran sebut mama papa Ketahuan, disidak kepala sekolah Rumah aman, lalu kerja apa? Bikinlah toko, belilah sawah sebelah Aduh manis bikin hati terpana Gadis cantik mengunyah permen Papan sudah, sandang macam mana? Bukalah lahan, bangun pabrik garmen! Ada yang unik dar...