
Oleh: Ade Ika Cahyani
Kepada helai bulu merpati melalang gusar
Pucuk cemara dan kayu manis melipir ke dahan pinus
Gemetar rimbun batu-batu tertumpuk
Kian termangu jati di tebing dan lembah
Sendiri, gundul
Hutan bergumam, paru-paruku terkikis, katanya
Peluk pekik angin berembus semilir
Embun-embun merenung, termangu
Api!
Dan tidak ada cukup air untuk merayu lidahnya yang menjilat sarang kenari
Lembah berderak, inginnya memeluk sang hutan hujan
Menguatkan, aku di sini
Rambutmu akan tumbuh lagi, mungkin
Ia merayu
Itu pun kalau ada yang bisa cukup bertanggung jawab
Sungai kerontang dalam dahaga
Hulu dan hilirnya mengaduh
Kerongkonganku begitu tercekat batu-batu kali
Terhubung dengan tatapan mengiba dari awan yang juga kurus kering
Ikan-ikan lalu lalang dalam liur di antara batu yang kusam
Aku tidak tahu harus menyalahkan siapa atas ini, gumam angkasa
Mungkin manusia, lautan menimpali dalam gema ombaknya yang menyisir karang
Alam, kata burung pembawa berita
Aku yang salah? Semesta bertanya dalam sela tawa miris, suaranya mengambang
Dilihatnya helai bulu merpati kini layu, luruh di tanah kering, berdebu
Semesta kembali merenung,
Gersang, sahara ditimpakan ke pundaknya
Dan sepucuk tunas kaktus bahkan bisa memberi harapan untuknya
Editor: Khofifah Nur Maizaroh