Oleh: Chynthia Maharani Sulistyowati
Sejumlah spanduk berisi protes mahasiswa terpampang di gapura masuk dan sekitar kantin Fakultas Biologi (Fabio), Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Isu ini juga ramai diperbincangkan di salah satu unggahan akun X @Unsoedfess1993 pada Rabu (15/11/2023). Protes tersebut dipicu oleh pembongkaran kantin yang dilakukan oleh pihak Fabio.
Dekan Fakultas Biologi Unsoed, Dwi Nugroho Wibowo, membenarkan adanya pembongkaran kantin tersebut. Saat ditemui awak Sketsa pada Rabu (22/11/2023), Dwi Nugroho mengatakan bahwa pembongkaran tersebut merupakan bagian dari proses pembangunan gedung baru Fakultas Biologi. Gedung baru ini disebut akan memiliki tiga lantai yang mencakup ruang kelas, auditorium, ruang pasca sarjana, ruang laboratorium, dan kantin baru pada lantai satu. Pembangunan direncanakan akan berlangsung kurang lebih selama sepuluh hingga dua belas bulan.
Dwi Nugroho menerangkan jika pemilihan lokasi pembangunan gedung baru tersebut sudah mempertimbangkan aspek estetika serta meminimalisir penebangan pohon yang menjadi bahan praktikum mahasiswa Fabio.
Awak Sketsa sempat mendatangi kantin Fabio pada Kamis (23/11/2023), tidak seluruh bagian kantin dibongkar. kios kantin masih tetap ada. Namun, meja dan kursi makan bergeser ke tempat parkir. Oneng, pelaksana bagian umum dan keuangan, menjelaskan memang tidak semua bagian dari kantin dibongkar karena sebagian berasal dari Pendanaan Orang Tua Mahasiswa (POM). Ia juga mengungkap bahwa pembangunan ini merupakan yang pertama di Fakultas Biologi sejak 1992, maka dari itu harus disegerakan.
Saat ditemui awak Sketsa pada Kamis (23/11/2023) Opet dan Hamzah, mahasiswa Fakultas Biologi, menerangkan bahwa mereka telah mendengar rencana pembangunan sejak tahun 2021. ”Awalnya nggak tahu kapan pastinya, tujuannya apa, proyeknya seperti apa, pemborongnya siapa,’’ ungkap Hamzah. Opet juga menambahkan, pihak fakultas telah merencanakan pembangunan sejak lama, tetapi tidak ada publikasi resmi terkait hal tersebut. Sedangkan menurut Oneng, sudah dilakukan sounding kepada mahasiswa terkait pembangunan ini sejak jauh-jauh hari, tetapi kemungkinan ada mahasiswa yang belum mendengar kabar tersebut sehingga terjadi protes.
Menurut keterangan Opet dan Hamzah, protes terjadi karena kantin dirobohkan sebelum kantin sementara tersedia. Mereka juga mengungkapkan kekesalan terkait kerusakan bibit dan pohon milik Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bio-Explorer di lokasi pembangunan kantin sementara yang diwacanakan. “Pagi-pagi hilang, bilangnya buat dipindahin, tapi nggak mungkin kan main potong, akar dicabut, nggak mungkin mindahin pohon begitu,” tambahnya.
Menanggapi protes dari mahasiswa, pihak fakultas telah mengadakan diskusi terbuka. Opet dan Hamzah membenarkan hal tersebut. Opet menerangkan pihak kampus baru merinci detail proyek pada diskusi tersebut. Ia juga menambahkan terdapat progres yang cukup signifikan setelah diskusi dilakukan. “Jadi setelah diskusi itu, langsung dilaksanakan untuk pembuatan kantin sementaranya.”
Opet juga mengungkapkan kekecewaannya karena lokasi pembangunan kantin sementara berubah, padahal pekerja sudah memotong pohon dan bibit milik Bio-Explorer tanpa ada tanggung jawab. Sementara itu, Hamzah menambahkan belum ada tanggapan dari fakultas mengenai kompensasi yang ia minta terkait bibit yang rusak. “Rencana mereka sebenarnya tentang kompensasi-kompensasi, kayak nanti akan ditanami pohon lagi, terus nanti kita dikasih bibit-bibit baru, sampai sekarang belum ada,” katanya.
Reporter: Chynthia Maharani Sulistyowati, Rizka Noviana, Desi Fitriani, Fitri Ademia Rachma
Editor: Desi Fitriani