Malam Istimewa

Keramaian di Malam Itu. Ilustrasi: Chaidir Zhafran Hasbi
Keramaian di Malam Itu. Ilustrasi: Chaidir Zhafran Hasbi

Oleh: Nurhidayat

Jumat malam sabtu, sehari lagi minggu
ribuan manusia memadati alun-alun tak berumput itu
konon, mereka berkumpul untuk menatap sinden idaman.
Aku, bukan.

Jumat malam Sabtu, ada tiga pintu
ribuan kaki melewati lubang itu
balkon, jadi tempat baik dan nyaman.
Aku, enggan.

Jumat malam sabtu, bukan tanggal satu
ribuan mata tertipu, sungguh, di tempat itu
menonton, lalu berteriak laiknya kesurupan.
Aku, mulai bosan

Jumat malam sabtu, yang kuingat cuma satu
mataku benar terpaku, di belahan itu
balon, seperti melingkar semu
aku, berlatih pernafasan

Jumat malam Sabtu, ternyata tak cuma satu
mataku makin terpaku, di bawah yang itu
akson, membuat desir deru.
Aku, aku tertahan

Jumat malam sabtu, aku mulai beku
kawanku kusenggol lalu setuju
alon, pergi ke buritan tugu
aku, perlahan-lahan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *