ARTIKEL

Program Kerja Carut Marut, Rapat Sampai Larut
ARTIKEL, OPINI

Program Kerja Carut Marut, Rapat Sampai Larut

Oleh: Rizka Noviana Eka Mulyaningsih Illustrasi: Sri Hari Yuni Riyanti Organisasi dan kehidupan kampus merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Mahasiswa seringkali didorong untuk mengikuti kegiatan di luar akademik sebagai sarana  belajar, salah satunya adalah melalui organisasi. Bahkan beberapa fakultas di Universitas Jenderal Soedirman sendiri telah menetapkan kebijakan Sistem Kredit Poin (SIPO) yang mewajibkan mahasiswa untuk mencapai poin keaktifan kegiatan di luar pembelajaran. Dengan mengikuti organisasi, mahasiswa berekspektasi bisa mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri, memperluas wawasan, memperbesar lingkar pertemanan atau bahkan kesempatan untuk menunjukan minat dan bakatnya di bidang tertentu. Setelah mendapat dorongan-dorongan berupa SIPO maupun buai...
Toxic Masculinity dan Budaya yang Berkembang
ARTIKEL, OPINI

Toxic Masculinity dan Budaya yang Berkembang

Oleh: Marcellia Eki Christine Ilustrasi: Sri Hari Yuni Riyanti Toxic Masculinity  bisa dikatakan sebagai budaya yang diturunkan oleh nenek moyang sebagai salah satu produk patriarki. Hal ini merujuk pada budaya dan kepercayaan yang salah pada masyarakat tentang sikap, sifat, dan perilaku yang seharusnya dimiliki serta ditunjukkan oleh laki-laki. Topik ini menjadi ramai diperbincangkan di media sosial akhir- akhir ini disebabkan oleh maraknya kampanye penggunaan skincare atau perawatan kulit yang tidak memandang gender juga diskusi tentang gender role atau peran suatu gender dalam masyarakat. Beberapa pihak dengan pikiran terbuka menyetujui ide tersebut, namun beberapa pihak justru menyanggahnya dengan mengatakan bahwa penggunaan skincare membuat laki-laki tidak lagi maskulin ata...
Enam Rekomendasi Tempat Makan Murah di Sekitar Unsoed yang Wajib Dikunjungi Mahasiswa
ARTIKEL, BANYUMASAN, GAYA HIDUP

Enam Rekomendasi Tempat Makan Murah di Sekitar Unsoed yang Wajib Dikunjungi Mahasiswa

Oleh: Isnaini Akmal Marfu'ah Warung Makan Pak Sidik Foto: Isnaini Akmal Marfu'ah Alamat : Jl. H. Madrani No.15, Brubahan, Grendeng, Kec. Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53122 Jam Buka : Setiap hari 07.30 – 20.00 WIB No HP : 087816566680 Harga : Rp2.000,00 – Rp10.000,00  Warung Makan Pak Sidik adalah adalah salah satu warung makan rekomendasi para mahasiswa yang ingin makan enak dengan biaya terjangkau. Di warung makan ini, tersedia beberapa menu dengan  harga yang terjangkau. Nasi jeruk menjadi ciri khas di Warung Makan Pak Sidik, selain itu terdapat menu best seller nya yaitu paket nasi ayam geprek. Warung makan ini menyediakan tempat makan yang nyaman dan luas serta bersih, sehingga pengunjung dapat makan dengan nyaman dan santai. L...
Menyikapi Circle Pertemanan di Kampus, Harus Bagaimana?
ARTIKEL, OPINI

Menyikapi Circle Pertemanan di Kampus, Harus Bagaimana?

Oleh: Desi Fitriani Ilustrasi: April Melani Teman dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna seseorang yang sudah lama dikenal dan sering berhubungan dalam hal tertentu, misalnya bermain, belajar, dan bekerja. Manusia yang bersifat sebagai makhluk sosial dituntut dan didorong harus memiliki teman dalam hidupnya, setidaknya satu atau dua orang sebagai teman dekat. Kehidupan sosial seperti di lingkungan kampus tidak asing dengan sebutan circle pertemanan. Sederhananya, makna circle pertemanan adalah sekumpulan orang yang bisa disebut sebagai teman dan memiliki ciri khas yang hampir sama. Misalnya, circle atau sekumpulan mahasiswa yang suka belajar, circle mahasiswa yang suka nongkrong, dan masih banyak lagi jenis pertemanan di lingkungan kampus. Circle pertemanan di kampus jauh b...
Mendobrak Status Quo, Melawan Keimanan
ARTIKEL, OPINI

Mendobrak Status Quo, Melawan Keimanan

Oleh: Faiz Maulida Ilustrasi: Sri Hani Yuni Rianti Hingga saat ini, plot-plot dramaturgi heroik di ruang hiburan publik selalu sarat dengan cerita yang pasti akan dimenangkan oleh kebaikan. Sejarah dunia penuh dengan berbagai cerita dimana kebaikan belum tentu menjadi pemenang, namun tidak jarang pula kebaikan justru akan menjadi akar bagi para pecundang abadi. Akhirnya, masalah baru mungkin muncul, apakah yang baik itu benar-benar baik? “Otoritarianisme dalam agama dan sains, apalagi politik, dapat semakin diterima bukan karena banyak orang mempercayainya, melainkan karena mereka secara individual merasa takut dan tidak berdaya.” Ungkapan Rollo May dalam bukunya Man’s Search for Himself yang mengisyaratkan jika kepatuhan adalah jalan bagi seorang individu agar merasa aman. Pera...
Gatotkaca dan Togog
ARTIKEL, ARTIKEL LAWAS

Gatotkaca dan Togog

Oleh: Budi Purnomo Ilustrasi: Nadya Salma Jangan heran kalau di kampus ada kampanye kecil-kecilan untuk memilih para wakil mahasiswa dan pengurus baru karena itu memang sudah menjadi kebiasaan yang turun temurun. Dikatakan kecil-kecilan karena intensitas keramaian (atau katakanlah kesakralannya) tidak semeriah pemilihan ketua erte, calon tunggal sekalipun. Tidak percaya? Silakan hitung sendiri, pasti lebih banyak mahasiswa yang memilih mengantuk di kamar kos daripada berbondong-bondong menunjuk lubang hidung sejawatnya untuk dijadikan wakil mahasiswa atau pengurus baru. Sehingga kalau menyembul pertanyaan: apakah ini berarti kadar rasa demokrasi mahasiswa sekarang menurun? Saya kurang begitu paham. Namun yang jelas, aspirasi mahasiswa yang heterogen pastilah kini digantungkan kepa...
Fenomena Manusia Silver Dan Badut Lampu Merah Sebagai Kritik Sosial Kesenjangan Ekonomi Dalam Masyarakat
ARTIKEL, OPINI

Fenomena Manusia Silver Dan Badut Lampu Merah Sebagai Kritik Sosial Kesenjangan Ekonomi Dalam Masyarakat

Oleh: Catur Mukti Wibowo* Ilustrasi: Amalia Rahmadani Terjadinya pandemi pada dua tahun ini menghadirkan dampak yang luar biasa bagi kehidupan di Indonesia bahkan di Dunia. Hampir di semua bidang terkena dampak dari pandemi ini, terutama perekonomian dan pendidikan di Indonesia. Pandemi mengharusnya proses belajar mengajar yang seharusnya dilakukan di sekolah, kini menjadi dirumahkan karena alasan kesehatan dan mencegah penyebaran virus. Pandemi juga menyerang perekonomian di Indonesia. Indonesia mengalami defisit keuangan. Mulai dari diberlakukanya program bekerja dari rumah bagi hampir seluruh perusahaan di Indonesia, hingga adanya pemotongan karyawan untuk tetap memertahankan perusahaan. Besarnya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) menimbulkan peningkatan pada angka penganggur...
Fenomena ‘Latah’ Akibat Media Sosial
ARTIKEL, OPINI

Fenomena ‘Latah’ Akibat Media Sosial

Oleh: Desi Fitriani* Ilustrasi: Nadya Salma Pengguna media sosial di Indonesia saat ini semakin bertambah seiring berkembangnya zaman. Menurut dataindonesia.id pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 191 juta orang pada Januari 2022. Jumlah tersebut terus meningkat tiap tahunnya. Tidak dapat dipungkiri, penyebaran berita ataupun sebuah tren akan menyebar begitu cepat akibat banyaknya masyarakat yang aktif dalam bermedia sosial. Hal tersebut tentunya akan meninggalkan dampak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bukan hanya dampak positif yang bisa dituai karena banyaknya masyarakat yang melek suatu hal baru di media sosial, tetapi dampak negatif yang ditimbulkan juga pasti ada. Apalagi banyak anak di bawah umur yang sekarang sudah bisa mengakses media sosial dengan m...
Ganja Medis yang Kelabu
ARTIKEL, OPINI

Ganja Medis yang Kelabu

Oleh: Alif Saviola Rakhman* Ilustrasi: Amalia Rahmadani Tanaman ganja secara umum mengacu pada pucuk daun, bunga, batang dari tanaman yang dipotong, dikeringkan dan dicacah dan biasanya dibentuk menjadi rokok. Ganja mengandung banyak nilai manfaat, dan tidak sedikit menuai kontroversi di kalangan masyarakat atau sebuah negara. Tanaman dengan nama ilmiah Cannabis sativa ini, dikenal selama bertahun-tahun bahkan dari sebelum masehi digunakan oleh manusia untuk berbagai tujuan. Dalam penggunaannya dapat menghasilkan beberapa manfaat yang baik dan ada pula penyalahgunaan yang dapat menjadikan tanaman ganja bernilai negatif. Di Indonesia, ganja menjadi tanaman yang ilegal. Indonesia bahkan mengeluarkan undang-undang tentang larangan proses produksi, distribusi, sampai tahap konsumsi da...
“Jurnalisme” Barang Hilang
ARTIKEL, KESKETSAAN

“Jurnalisme” Barang Hilang

Oleh: Emerald Magma Audha* Ilustrasi: Marita Dwi Asriyani Contoh ilustrasi konten persma. “Telah hilang dompet sawo matang. Berisi KTM, duit, milik Si Anu. Hilang di sekitar jalan raya pada siang bolong, hubungi nomor ...”. Biasanya barang hilang karena dua hal: kelalaian pemilik (seperti tertinggal, terlupa, terjatuh) atau dimaling. Barang hilang yang saya maksud dalam tulisan ini barang pribadi serupa KTP, KTM, dompet, gawai, dan lainnya. Dulu, sejak saya masih baru dalam kehidupan pers kampus, konten-konten semacam itu acap menjejali linimasa media persma di Unsoed. Persma fakultas. Hampir aben pekan, ada. Ramai. Dan laku. Kalaupun menyajikan berita, kadang beritanya tak layak konsumsi−menurut standar kami. Berita yang tendensius, bukan menjernihkan. Atau, kontennya masih parsi...