
Oleh: M. Robin Mubarok

“Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia! Hidup perempuan yang melawan!” Begitu seruan lantang oleh massa aksi demonstrasi yang tergabung dalam aliansi Serikat Masyarakat Bergerak (Semarak) pada Rabu (19/02/2025). Sekitar 500 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat Banyumas turut melancarkan aksi ini. Bermula dari Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri, massa lantas bergerak menuju Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyumas.
Keresahan Rakyat Banyumas

Aksi bertujuan untuk menyuarakan keresahan rakyat atas kebijakan yang sedang dirancang oleh pemerintah. Dalam orasi terdapat sepuluh tuntutan yang ditujukan kepada pemerintahan rezim Prabowo. Salah satu dari tuntutan tersebut adalah efisiensi anggaran pada Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. Anggaran yang lebih diprioritaskan kepada program Makan Bergizi Gratis daripada pendidikan dan kesehatan membuat para mahasiswa prihatin. Pasalnya, pemenuhan janji Makan Bergizi Gratis tersebut terkesan dipaksakan. Sementara itu, pendidikan dan kesehatan merupakan investasi yang dibutuhkan untuk menuju kesejahteraan.
“Pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas pendukung dan itu sangat-sangat tidak kami sukai dan kami tidak terima untuk hal itu. Apalagi saya sendiri sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan sangat keberatan dengan kebijakan tersebut di mana pendidikan dan kesehatan itu harus menjadi prioritas,” ungkap Deni Aditya, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
Selain itu, ada juga tuntutan lain, di antaranya menuntut pemerintahan yang anti kritik untuk menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, menyelesaikan konflik agraria dan kebijakan yang merusak lingkungan. Militerisme dalam ranah sipil serta berjalannya sistem meritokrasi dalam pemerintahan yang memperhatikan asas-asas umum pemerintahan yang baik juga menjadi bagian dari tuntutan dalam aksi tersebut.
Capaian yang Didapatkan

Aksi ini membuahkan hasil berupa terlaksananya mediasi di halaman Gedung DPRD serta pengambilan video sebagai pernyataan sikap perwakilan DPRD. Selain itu, juga meminta agar semua tuntutan rakyat terpenuhi. Humam Syahrur Romadon, selaku koordinator lapangan mengatakan bahwa capaian tersebut telah terpenuhi sesuai dengan konsolidasi pada tanggal 18 Februari 2025 di Pendopo Belakang Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Unsoed.
Untuk menindaklanjuti tuntutan-tuntutan yang disampaikan, Humam memaparkan rencananya. “Nanti upaya dari kami adalah ketika hari Jumat kita mencoba mem-follow-up untuk tuntutan tuntutan yang telah kami berikan.”

Harapan untuk Pemerintahan Kedepannya
Dalam wawancaranya, Humam berharap, di pemerintahan Prabowo yang masih sangat dini, kebijakan-kebijakan yang memang bersifat insidental bisa lebih dikaji bukannya memaksakan janji kampanyenya seperti Makan Bergizi Gratis. Selain itu, tuntutan yang tadi telah disebutkan diharapkan dapat segera dilaksanakan dan diperbaiki, sehingga pemerintah dapat segera berbenah.
Reporter: Zaki Zulfian, Ferry Aditya, Ahmad Fahri Syabani, Khofifah Nur Maizaroh, Helmalia Putri, Lulu Asqiatun Soffa, Vivi Aleyda Anwar, Vitaloka Dwi Az-Zahra, Tegar Pri Antony, Muhammad Fathun Nafiq, Muhammad Robin Mubarok N., Miqda Al Auza’i Ashfahany A.
Editor: Miqda Al Auza’i Ashfahany A.