PURWOKERTO-Audiensi yang dipelopori Solidaritas Mahasiswa (Somasi) Unsoed terkait permasalahan UKT untuk Tahun 2014, Rabu (17/12) berlangung ricuh. Kericuhan terjadi setelah audiensi yang dilakukan oleh perwakilan mahasiswa tidak membuahkan hasil. Kemudian mahasiswa berusaha merangsek masuk ke rektorat dan terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dan pihak keamanan. Akibatnya, kaca pintu rektorat pecah, pot bunga di dekat pintu pun menjadi berantakan.
Ratusan mahasiswa yang melakukan orasi di depan rektorat menuntut rektor untuk menemui mereka. Setelah beberapa jam, rektor tetap tidak berkenan menemui mahasiswa. Salah seorang mahasiswa yang berhasil masuk setelah kaca pecah, mendapat tindakan represif dari pihak keamanan kampus. “Sebenarnya bukan mereka (petugas keamanan-red) yang salah, tapi rektor, mereka hanya menerima perintah saja,” tukas Fachrurozi Hanafi mahasiswa yang terkena pukul oleh petugas keamanan.
Ketika dikonfirmasi reporter lpmsketsa.com (18/12) terkait kericuhan yang terjadi pada Rabu (17/12), pihak rektorat tidak mau memberikan pernyataan apapun. “No comment, saya tidak tahu masalah itu. Yang tahu hanya pihak atas (rektor-red). Atasan saya (kepala kemananan-red) juga tidak tahu,” ungkap salah satu pihak keamanan kampus yang enggan disebutkan namanya.
Aksi yang dimulai dengan longmarch dari PKM Unsoed kemudian menuju Gedung Rektorat, sempat diwarnai aksi jemput paksa mahasiswa di FISIP dan Fakultas Hukum. Banyak mahasiswa angkatan 2014 yang mengikuti aksi ini, salah satunya Deva Bimatama Putra mahasiswa FPIK. “Kemarin itu diajak terus disosialisasikan dulu, ya intinya yang mau ikut tinggal ikut,” tutur Deva. (SusiloFathurrokhman/Aisyah Putriana*)
*Anggota magang LPM Sketsa
Tulisan ini sebelumnya telah dimuat di lpmsketsa.com, dimuat ulang di BU (beritaunsoed.com) agar tetap bisa diakses pembaca. Portal berita lpmsketsa.com resmi beralih ke beritaunsoed.com.