
PURWOKERTO-Kamis (15/4) puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM-U dan aliansi BEM se-Unsoed menggelar aksi menolak komersialisasi pendidikan. Aksi yang diawali dari Jalan dr Soeparno tepatnya dari fakultas Kesehatan Masyarakat diteruskan dengan berjalan ke Jalan kampus dengan tujuan akhir gedung rektorat.
Dalam perjalanan menuju gedung rektorat, demonstran menghampiri setiap fakultas yang dilewati dan mengajak mahasiswa lainya untuk bergabung dalam aksi menolak komersialisasi pendidikan. Para demonstran memampang spanduk yang berisikan penolakan terhadap BOPP, pungli, SPP mahal, dan mutu pendidikan rendah.
Menurut Abi, mahasiswa peternakan 2007, yang juga salah satu demonstran, demo ini merupakan lanjutan dari demo yang sama sebelumnya. Aksi yang dilatarbelakangi adanya kenaikan BOPP yang semakin tinggi dari tahun 2007 sampai 2009 menjadi salah satu ketidakwajaran yang mereka angkat untuk dijadikan penolakan. “Sepanjang tahun 2009 kemarin Unsoed memecahkan rekor bahwa menjadi PTN termahal di Jawa Tengah dan DIY,” tambahnya.
Sesampainya di Gedung rektorat Unsoed, mahasiswa melakukan orasi dan menyanyikan lagu pergerakan mahasiswa. Orasi dan nyanyian yang dilontarkan diharapkan mendapat perhatian dari pihak rektorat khususnya Rektor Unsoed. Namun sayang, Rektor Unsoed yang diharapkan hadir, ternyata hanya mewakilkan staffnya untuk menemui para demonstran. Rektor tidak hadir dengan alasan kesehatannya sedang terganggu. Hal tersebut menimbulkan kekecewaan yang berkelanjutan karena demo sebelumnya pun Rektor tidak mau menemui para demonstran. (Harbus, Putut)
Tulisan ini sebelumnya telah dimuat di lpmsketsa.com, dimuat ulang di BU (beritaunsoed.com) agar tetap bisa diakses pembaca. Portal berita lpmsketsa.com resmi beralih ke beritaunsoed.com.