PURWOKERTO–Terjadi kecelakaan kecil di lahan parkir Festival Jepang Unsoed (FJU) di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM), beberapa menit setelah acara tersebut berakhir, sekitar pukul 22.05 WIB, Minggu (4/10). Salah satu mobil pengunjung FJU, dengan merek Honda, tanpa sengaja menabrak sepeda motor. Terparkir tak jauh dari posisi sepeda motor, mobil yang ditumpangi pengunjung FJU menabrak sepeda motor saat hendak keluar area parkir ketika mundur atret. Usut punya usut, tidak ada panitia yang berjaga di situ. Beruntung, saat kejadian ada petugas keamanan PKM yang bertindak mengamankan sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Korban pun sudah berdamai dengan pengendara mobil.
Trisno, petugas keamanan PKM, mengatakan bahwa hal tersebut disebabkan karena pada saat kejadian tidak ada penjaga parkir yang menjaga dan mengatur kendaraan di lahan parkir. “Ini parkirnya juga bayar, tapi nggak ada yang jaga, harusnya kan ada yang jaga,” ungkap Trisno. Memang, pengunjung dikenai biaya parkir senilai Rp2.000,00 dan Mobil Rp5.000,00 per kendaraan.
Pihak panitia FJU pun memberi tanggapan terkait hal tersebut. “Sebenarnya untuk keamanan (waktu tugasnya–red) sampai acara selesai (22.00 WIB–red). Tapi selesai acara kita langsung kesini (kampus FIB Unsoed–red) buat bantuin, karena lagi ribet juga disini. Jadi di PKM ngga ada yang jaga (lagi),” jelas Rafi Baskhara, salah satu panitia divisi keamanan yang merupakan mahasiswa Sastra Jepang FIB Unsoed.
Menurut Rafi kejadian tersebut juga disebabkan oleh kurangnya jumlah personel. Divisi keamanan berjumlah 17 orang, namun yang bertugas mengelola parkir di PKM hanya 4 orang. Hal itu juga diamini oleh Ketua panitia FJU Ukasah Al Ghifary. “Iya, kita juga kebanyakan personel perempuan.”
Perizinan Tidak Tuntas
Selain masalah parkir, muncul juga masalah izin yang tidak tuntas. Pihak panitia memang sudah mengajukan izin kepada BEM Unsoed terkait pemakaian lahan PKM untuk parkir. BEM, melalui Menteri Dalam Negeri Putri Hildayanti sudah memberikan izin. Menteri pun sempat memberi intruksi agar parkir digarap rapi. “Pokoknya silakan diatur agar tidak berantakan, harus ada yang jaga,” ucap Putri mengulang.
UKM Panjat Tebing, yang sebagian lapangan latihannya sesak oleh parkir kendaraan, mengaku tidak dimintai izin. “Tidak ada konfirmasi,” ujar Rifki, Ketua UKM Panjat Tebing. Hal itu menyebabkan UKM Panjat Tebing tidak bisa latihan dengan nyaman.
Selain itu, Trisno, Petugas keamanan PKM, juga tidak mendapat konfirmasi dari BEM Unsoed. Dia mengaku tidak tahu-menahu terkait penggunaan PKM untuk lahan parkir pengunjung FJU.
Dalam hal ini, Mendagri mengaku lalai karena dia tidak menganjurkan untuk izin ke semua UKM yang berkegiatan di PKM. Dia hanya mengimbau konfirmasi perizinan dari pihak FJU ke UKM Marching Band Bahana Putra Soedirman. Padahal, pengguna PKM bukan hanya MBBPS, banyak UKM yang berkegiatan di PKM dan terganggu karena tidak bisa latihan dengan nyaman. Dia juga mengakui bahwa tidak ada koordinasi dengan petugas keamanan PKM. (Rachma Amalia, Nurhidayat)
Berita ini merupakan ralat dari berita sebelumnya yang berjudul “Pengelolaan Parkir FJU di Lahan PKM Kurang Maksimal”. Diralat pada 5 Oktober 2015 pukul 17:28 WIB