Achmad Iqbal terpilih sebagai Rektor Unsoed

Siswa SMAN 1 Buluspesantren antusias memperhatikan penjelasan dari Anggota HMK Unsoed
Achmad Iqbal

PURWOKERTO-Setelah Rapat Senat diadakan pada hari Selasa lalu (14/1), hari ini (20/1) dilaksanakan tahap akhir Pemilihan Rektor Unsoed di lantai 3 Gedung Rektorat Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Dr. Ir. H. Achmad Iqbal, M.Si terpilih sebagai Rektor Unsoed dengan total 35 suara. Suara tersebut mengungguli kandidat calon rektor lainnya yaitu Prof. Dr. Ir. Mas Yedi, M.S. dengan perolehan 27 suara dan Dr. Haryadi M.S dengan perolehan 10 suara.

Pemilihan ini dihadiri oleh 47 anggota senat Unsoed dan Ir. Hermawan Kresno Dipojono, MSEE, Ph.D sebagai perwakilan Dirjen Dikti. Total suara pada pemilihan rektor kali ini berjumlah 72 suara dengan anggota senat Unsoed menyumbangkan 47 suara dan Dikti dengan 25 suara.

Visi yang dicanangkan oleh Achmad Iqbal yaitu menciptakan Unsoed yang bersih. Sedangkan ia memiliki misi yaitu mengundang KPK untuk melakukan pelatihan dan penyuluhan mengenai korupsi. Tujuannya untuk mengoptimalkan fungsi dari dewan pengawas BLU agar kasus korupsi tidak terjadi lagi di Unsoed. Selain itu, terkait mewujudkan visinya, ia menerima saran seluas-luasnya dari pihak manapun termasuk mahasiswa untuk bekerja sama menciptakan Unsoed sebagai World Class Civic Madani University. (Muthia)

Tulisan ini sebelumnya telah dimuat di lpmsketsa.com, dimuat ulang di BU (beritaunsoed.com) agar tetap bisa diakses pembaca. Portal berita lpmsketsa.com resmi beralih ke beritaunsoed.com.

redaksi

beritaunsoed.com adalah sebuah media independen yang dikelola oleh LPM Sketsa Unsoed dan merupakan satu-satunya Lembaga Pers Mahasiswa tingkat Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto.

Postingan Terkait

Hak Prerogatif Fiktif Ketua Umum DLM: Picu Konflik dan Krisis Kepercayaan Keluarga Besar Mahasiswa Unsoed

Oleh: Widyana Rahayu Keluarga Besar Mahasiswa Unsoed (KBMU) kini menghadapi krisis kepercayaan terhadap Dewan Legislatif Mahasiswa…

Diskursus LGBTQ+ di Kampus: Sebuah Potret Keberagaman dan Kontroversi

Oleh: Ferry Aditya “Susah banget jadi orang kayak gitu (LGBTQ+-red) di Indonesia, karena belum seterbuka itu,”…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jangan Lewatkan

Berhenti Mengagungkan Kesibukan: Saatnya Memuliakan Kehidupan yang Seimbang

Berhenti Mengagungkan Kesibukan: Saatnya Memuliakan Kehidupan yang Seimbang

Hak Prerogatif Fiktif Ketua Umum DLM: Picu Konflik dan Krisis Kepercayaan Keluarga Besar Mahasiswa Unsoed

Hak Prerogatif Fiktif Ketua Umum DLM: Picu Konflik dan Krisis Kepercayaan Keluarga Besar Mahasiswa Unsoed

Perdamaian Dunia: Lahirnya Perserikatan Bangsa-Bangsa

Perdamaian Dunia: Lahirnya Perserikatan Bangsa-Bangsa

Diskursus LGBTQ+ di Kampus: Sebuah Potret Keberagaman dan Kontroversi

Diskursus LGBTQ+ di Kampus: Sebuah Potret Keberagaman dan Kontroversi

Ditunda: Musyawarah Istimewa Mahasiswa, Baru Hasilkan Tata Tertib Musyawarah

Ditunda: Musyawarah Istimewa Mahasiswa, Baru Hasilkan Tata Tertib Musyawarah

Aksi Indonesia (C)emas: Dari Purwokerto Menuju Puncak Tuntutan Nasional

Aksi Indonesia (C)emas: Dari Purwokerto Menuju Puncak Tuntutan Nasional