Istri Bupati
Oleh: Nday
Sudah larut malam dan istri bupati ini masih hilir mudik di depan Balai Dharma Wanita dengan riasannya. Energinya tampak tidak berkurang sejak ia memastikan bahwa ruang pertemuan telah sesuai dengan yang dikehendakinya dari tadi siang hingga menjelang sore ini.
Sehabis magrib, ia menyempatkan untuk pulang sebelum suaminya tiba di rumah. Setelah itu, tidak ada yang aku ketahui lagi sampai pukul sembilan dan ia keluar untuk meminta kembali diantarkan ke Balai Pertemuan.
“Pak Bupati tidur lebih awal,” ujarnya setelah mengehela nafas dengan cukup dramatis lalu memasuki mobil. “Meskipun pria itu banyak macamnya. Di tempat tidur mereka semua sama. Anak-anak manja. Penuhi apa yang mereka mau maka mereka akan mudah dipengaruhi.”
Aku melajukan mobil dinas tanpa memberi tanggapa...