Awal Spetember 2010 kemarin, LPM Sketsa menerbitkan produk berupa “Sketsa NEWS UPDATE” dengan judul berita “Berawal dari Nasi Bungkus, OSMB MIPA pun Bubar… Intervensi Birokrat dinilai Berlebihan”. Dua hari setelah terbit, redaksi Sketsa mendapat surat dari LPM SOLIDARITAS FISIP Unsoed untuk mengklarifikasi berita tersebut pada hari Sabtu (3/09) di Jl. Perjuangan Kampus FISIP UNSOED.
Historis berita
Pada saat pelaksanaan OSMB hari kedua, salah seorang reporter Sketsa mendapatkan SMS dari seorang panitia OSMB SAINS 2010 (MIPA) dengan isi kurang lebih memberitahukan bahwa OSMB di kampus MIPA sudah dibubarkan lalu diikuti permohonan untuk diliput. Selanjutnya reporter tersebut melaporkannya kepada Pimpinan Redaksi, menanggapi laporan tersebut Pimpinan Redaksi langsung mengadakan rapat redaksi untuk menyusun hal-hal apa saja yang diperlukan dalam mempersiapkan berita tersebut.
Bentuk media
Redaksi memutuskan untuk menerbitkan berita dalam produk berupa Sketsa NEWS UPDATE, hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, karena produk reguler Sketsa yakni BULETIN BULANAN Info Sketsa belum mendekati waktu terbit, dan proses yang diperlukan dalam penerbitan produk reguler tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Kedua, produk reguler Sketsa yakni LEAFLET SKETSA yang terbit tiga bulan sekali baru saja terbit. Ketiga, karena berita seputar OSMB ini harus segera dimuat sebelum ingatan tentang OSMB di otak mahasiswa Unsoed menguap begitu saja, sehingga diharapkan akan ada langkah lebih lanjut untuk menghindari hal serupa pada OSMB 2011. Keempat, redaksi memilih untuk menempelkan media tersebut ke dinding maupun papan pengumuman, sengaja agar benar-benar menjadi perhatian bagi seluruh civitas akademika Unsoed khususnya mahasiswa.
Menjawab pertanyaan
Sketsa mencoba menfungsikan diri sebagai watchdog di kampus, maka dari itu Sketsa mencoba memberitakan apa yang terjadi dikampus tanpa pandang bulu. Terlebih lagi Sketsa menganut “Sembilan Elemen Jurnalisme” yang dirumuskan oleh Bill Kovach dan Tom Rosentiel, dengan elemen pertama berbunyi ”Pers berpihak pada kebenaran”. Kebenaran yang dimaksud adalah kebenaran fungsional, dalam bahasa awam-nya pers merupakan kontrol sosial dengan memperhatikan fungsi masing-masing elemen masyarakat (dalam hal ini masyarakat kampus). Maka dari itu Sketsa mencoba mengungkapkan betapa keterlaluannya birokrasi kampus MIPA yang sudah bertindak melewati fungsinya dengan membubarkan OSMB yang sedang berlangsung.
Penutup
Pers merupakan komponen penting dalam kehidupan berdemokrasi. Oleh karena itu, sudah selayaknya jika pers mempunyai kebebasan dalam memberitakan suaranya sekaligus menyuarakan beritanya. Kebebasan tersebut pastinya akan berimbas pada munculnya keberagaman, baik keberagaman isu (yang diangkat) ataupun keberagaman sudut pandang dalam menyorot isu. Sketsa memahami kebebasan ini bukan sebagai kebablasan, melainkan kebebasan dalam menentukan isu plus angle isu yang diangkat, hal ini tentu saja diatur dalam politik redaksi Sketsa yang tidak sembarang orang boleh melihat apalagi menggugat. Akan tetapi saran dan kritik tidak mungkin kami tolak demi kemajuan LPM Sketsa di masa mendatang. Redaksi
Tulisan ini sebelumnya telah dimuat di lpmsketsa.com, dimuat ulang di BU (beritaunsoed.com) agar tetap bisa diakses pembaca. Portal berita lpmsketsa.com resmi beralih ke beritaunsoed.com.