Depkominfo & Pemberdayaan Perempuan

Oleh : Yani

Pada tanggal 20 Mei 2009 tepatnya dalam rangka peringatan Harkitnas ke 101, para kaum wanita pengusaha mengadakan workshop ICT 4women; Pemberdayaan perempuan dengan memanfaatkan ICT untuk mencerdaskan warga dan meningkatkan  pendapatan keluarga, yang diadakan di Dynasty Hotel dan seluruh undangan dikhususkan hanya untuk perempuan.

Dalam acara tersebut mendatangkan pembicara yang tak kalah hebat dan sangat tepat guna antara lain; Dr. Dewi Motik Pramono (KOWANI), Jaryono (Depkominfo), Didik (Kadinas Disperindag).

Dr. Dewi Motik Pramono,selaku pembicara I dalam paparannya mengenai menumbuhkan semangat dan jiwa kewirausahaan bagi kaum wanita. Disini dia, sangat menekankan perempuan harus berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan. Berulang-ulang kali dia mengatakan “ Lihat dan Kerjakan; ibu rumah tangga harus menggunakan 1000 akal.” Jiwa semangatnya tidak mengalahkan usianya, siapa sangka ternyata tahun ini beliau genap berusia 60 tahun.

Dalam sesi tanya jawab pun, ibu dewi terus memotivasi ibu-ibu rumah tangga dan bahkan calon ibu-ibu untuk mandiri dan berkarier. Beliau pun memberikan kemudahan dalam hal permodalan dengan ikut bergabung dalam Kowani ( Koperasi Wanita Indonesia), namun hal yang diprioritaskannya adalah semangat dan jiwa kewirausahaan dulu, begitu tuturnya.

Selain itu, mengikuti perkembangan teknologi melalui depkominfo ini dibiayai pemerintah yang tujuan mengenalkan dan manfaat agar masyarakat dapat memberdayakannya untuk hal positif, tambahnya. Perbincangan dengan ibu dewi sebenarnya semakin menarik namun apa daya diskusi dengan bu dewi tidak sampai acara workshop selesai, sejak awal beliau ingin sesi tanya jawab pertama ditujukan padanya karena setelah ini ia akan menjadi narasumber di fakultas ekonomi dalam mata kuliah kewirausahaan, harap maklum beliau begitu sibuk hingga rela tidak mengikuti pertemuan dengan SBY demi ke Purwokerto.

Pada pembicara ke-2 pun tak kalah menariknya yang disampaikan oleh Pak Jaryono, memaparkan mengenai “pemanfaatan aplikasi telematika (website access, e-promotion dan billing system dalam e-transaksi) sebagai alternatif usaha dalam mengatisipasi dampak krisis finansial global.” Meskipun terdapat risiko dalam pergunaan telematika, disini pun beliau memberikan trik/tips-tips mengantisipasi agar tidak tertipu di bisnis OL salah satunya dengan cek kebenaran situsnya.

Kemudian pemaparan selanjutnya oleh Pak Didik selaku Kadinas Disperindag mengenai “manfaat regulasi di bidang usaha kecil dan menengah yang ‘pro kompetisi pasar.” Dan tak lupa disampaikannya harus memperoleh perijinan tempat dan mendirikan usaha oleh Pemda.(Yani)

Tulisan ini sebelumnya telah dimuat di lpmsketsa.com, dimuat ulang di BU (beritaunsoed.com) agar tetap bisa diakses pembaca. Portal berita lpmsketsa.com resmi beralih ke beritaunsoed.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *