Pompa Air Terbakar, Lagi-Lagi Mahasiswi Mandi di Masjid

Ilustrasi
Ilustrasi

PURWOKERTO–Rabu (16/4), Rusunawa Soedirman Unsoed untuk kesekian kalinya mengalami kekeringan. Hujan lebat disertai petir yang melanda Purwokerto pada Senin (14/4) menyebabkan salah satu pompa air tersambar petir yang kemudian terbakar dan tidak dapat beroperasi lagi untuk memompa air. Gedung Rusunawa Unsoed memiliki dua buah pompa air yang masing-masing berada dibawah tanah dengan kedalaman 80 m dan yang lainnya berada di atas permukaan tanah untuk memompa air ke setiap lantai.

“Pompa yang tersambar petir adalah pompa yang berada di bawah tanah, sehingga perlu dilakukan pengangkatan pompa. Pengangkatan pompa air akan dilakukan besok (17/04) sekitar pukul 09.00 WIB,” papar Toro (45), penjaga malam Rusunawa Unsoed.

Bukan untuk kali pertama kejadian seperti ini terjadi (baca juga: Pompa Air Rusak, Penghuni Rusunawa Mandi di Kamar Mandi Masjid). Sebelumnya, sudah pernah terjadi krisis air pada bangunan tertinggi di Karangwangkal ini. Rutinitas sehari-hari mahasiswi menjadi terganggu. Untuk mandi, mahasiswi banyak yang menggunakan sarana masjid, kampus, kosan teman, bahkan POM bensin.

“Aku musti pergi ke kampus untuk numpang mandi, dan sorenya mandi di Mafaza.” Trina (20), salah seorang penghuni rusunawa, harus pergi ke kampus untuk mandi sejak pompa air mati. “Setiap pagi aku musti pergi ke kampus untuk numpang mandi, dan sorenya mandi di mafaza,”keluhnya. Keluhan serupa juga dilontarkan Kiki (20). “Aku sangat menderita, karena tiap kali mau sholat harus pergi ke masjid, padahal laporan numpuk, selain itu juga peralatan makan seperti gelas, sendok banyak yang belum tercuci,” ujarnya kecewa. (Levi Arnelita, Anggota magang LPM Sketsa 2014)

Editor: Nurhidayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *