Tag: Purwokerto

Ada Wayang dari Suket
BERITA, FEATURE

Ada Wayang dari Suket

Oleh: Dara Nuzzul Ramadhan Pernahkah Anda membayangkan jika wayang ternyata bisa terbuat dari suket? Bukan dari kulit ataupun kayu. Lalu, bagaimanakah cara pembuatannya? Diikat atau dilipat? Mari beranjangsana ke Purbalingga. Di sana, Anda akan menjumpai pembuat wayang suket dengan cara dianyam layaknya kursi rotan atau tikar rumahan. Purbalingga adalah kabupaten yang letaknya di timur laut Purwokerto. Purbalingga menyimpan karya bermuatan lokal yang khas, ialah Wayang Gepuk, istilah dari wayang suket buatan Mbah Gepuk. Wayang Gepuk berbeda dengan wayang suket lain. Ia dibikin bukan dengan cara diikat atau dilipat, tetapi dianyam. Alhasil, wujudnya pun terlihat lebih rapi ketimbang wayang suket lain. Banyak seniman dan budayawan yang menganggap Wayang Gepuk merupakan karya bernilai sen...
Pantun Rumah Sawah
SAJAK, SASTRA

Pantun Rumah Sawah

Oleh: Aziz Dwi Apriyanto* Sengaja ke Bali memburu turis Minum bir, makannya tahu kupat Kita hidup di negeri agraris Kebun dan sawah di setiap tempat Jidat profesor sangatlah terang Di tempat gelap bisa menyala Tapi miris kondisi sekarang Impor pangan merajalela Ke kondangan membuat ulah Atasan rapi, tapi tak bercelana Tambah penduduk, tambah masalah Permukiman warga taruh di mana? Hujan deras bercampur petir Tanda cuaca sedang tak ramah Jangan bingung, usah khawatir Sawah ditanami rumah mewah Murid pacaran sebut mama papa Ketahuan, disidak kepala sekolah Rumah aman, lalu kerja apa? Bikinlah toko, belilah sawah sebelah Aduh manis bikin hati terpana Gadis cantik mengunyah permen Papan sudah, sandang macam mana? Bukalah lahan, bangun pabrik garmen! Ada yang unik dar...
Ikat Kepala Merah
SAJAK, SASTRA

Ikat Kepala Merah

Oleh: Nurhidayat* Sambil berorasi meruntuhkan kursi Sambil beronani mengejakulasikan makna Mengencangkan ikat kepala yang hendak jatuh Berkaca agar kain itu tepat menutupi jidat Meraba agar ikatan tepat di kuncir belakang kepala   Kebenaran dan keadilan menumpuk punggungnya Seberat teriakan petani membeli sepatu anaknya Setinggi cita-cita pendiri negaranya Setebal rindu seorang aktivis kepada kelulusannya   Idealisme yang meruntuhkan namun segera rubuh Keberanian yang menggetarkan namun segera luruh Kesucian yang menyucikan namun segera lusuh Keilmiahan yang mencerdaskan namun segera rusuh   Besi-besi muda yang tak sempat tersepuh Batu-batu mulia yang tak sempat terasah Harta karun melimpah yang tak sempat terjamah Juga kipas-kipas yang salah arah...
HIKAYAT PARA REKTOR
ARTIKEL, BANYUMASAN, BERITA, FEATURE, KAMPUS, PENOLAK LUPA

HIKAYAT PARA REKTOR

Oleh: Anggita Rachmi Farida Universitas Jenderal Soedirman kini hampir berusia 54 tahun jika dihitung sejak diterbitkannya Kepu­tusan Presiden Nomor 195 Tahun 1963 tentang Pendirian Universitas Jenderal Soedirman. Semenjak berdi­ri, Unsoed sudah mengalami sebelas kepemimpinan. Sejarah mencatat bahwa Unsoed pernah dipimpin oleh sebuah dewan presidium, 9 rektor sejati, dan 1 rektor pengganti. Awalnya, Un­soed dikelola oleh sebuah yayasan dan dipimpin oleh Dewan Presidium. Dewan Presidium terdiri atas lima orang, seorang ketua dan empat orang anggota. Ketua Presidium waktu itu ialah Residen Banyumas R. Soemardjito. Ia memimpin Unsoed dari 1963 hingga 1965. Setelah Soemardjito lengser, Unsoed berturut-turut dipimpin oleh rektor berikut: Brigjen TNI RF. Soedardi, S.H. (1965-1974), Brigj...
Rusunawa Harus Segera Berbenah!
EDITORIAL, OPINI

Rusunawa Harus Segera Berbenah!

Pepatah lama mengungkapkan ada harga ada rupa, semakin mahal uang yang harus dibayar, semakin elok rupa nan apik kualitasnya. Begitu pula dengan wajah Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Unsoed, baru-baru ini, santer kabar bahwa tarif sewanya mengalami penaikan. Namun, sudah layakkah tarif sewa Rusunawa dinaikkan? Jika menilik ke masa silam, pernah terjadi kenaikan tarif, sementara perubahan yang signifikan masih terbilang langka. Badan Pengelola Usaha (BPU) Unsoed mengeluarkan surat undangan bernomor 06/UN.23.24/ RUSUNAWA/KM02.01/2017 tentang Tarif Baru Rusunawa. Undangan tersebut  terbungkus dalam bingkai sosialisasi yang berlangsung pada hari Sabtu (25/3 dan 1/4). Tarif sewa Rusunawa dinaikkan 250 ribu Rupiah untuk mahasiswa penerima Bidikmisi dan 500 ribu Rupiah untuk non-Bidikmisi—...
Rusunawa Punya Cerita
BERITA, FEATURE, KAMPUS

Rusunawa Punya Cerita

Oleh: Faida Nasiroturrohmah Azan zuhur tengah berkumandang ketika saya tiba di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Kamis (4/5). Di lantai satu, beberapa mahasiswa duduk bercengkerama, ada pula yang duduk sambil bermain game online di laptop. Lainnya sedang menonton televisi. Satu lantai di atasnya, suasana lebih lengang, terlihat ada mahasiswa yang lewat di lorong-lorong kamar. Ketenangan Rusunawa terasa pada siang itu. Sesekali riuh gelak tawa memecah ketenangan. Saling senyum dan saling sapa antarpenghuni menggambarkan seolah tidak ada masalah di lingkungannya. Namun, bila ditelisik lebih lanjut, Rusunawa menyimpan sejumlah masalah. *** Rusunawa merupakan salah satu dari tiga asrama mahasiswa Unsoed, terletak di sebelah utara GOR Soesilo...
HIDANGAN ISTIMEWA TROTOAR JALAN SOEDIRMAN
ARTIKEL, BANYUMASAN, BERITA, FEATURE

HIDANGAN ISTIMEWA TROTOAR JALAN SOEDIRMAN

Oleh : Rachmad Ganta Semendawai Terkadang, trotoar bisa menjadi lebih dari sekadar jalur pedestri­an. Beberapa orang bah­kan menjadikan luasan milik publik ini sebagai penggerak roda pereko­nomian bagi hidupnya. Ialah mereka, pedagang kaki lima (PKL) yang me­ramaikan persaingan bisnis di pesisir jalan, kala lepas petang. Wa­rung-warung PKL di pinggiran jalan raya tersebut menjajakan se­suatu yang sulit ditemui gerainya di pusat perbelanjaan modern. Malam yang sejatinya gelap mem­butakan, disulap menjadi remang kera­maian oleh keberadaan PKL. Cara yang berbeda dalam melayani pelanggan menjadi ciri khas masing-masing warung makan kaki lima. Ada yang berjualan menggunakan gerobak, menyediakan bangku atau kursi untuk pelanggan­nya, hingga mengajak pelanggannya berlemprak. Warung lempra...
APA KABAR UKM UNIVERSITAS?
BERITA, FEATURE, KAMPUS, UKM

APA KABAR UKM UNIVERSITAS?

Oleh: Yoga Iswara Rudita Muhammad Area Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (PKM Unsoed) tampak lebih lengang dari biasanya. Kalau pekan-pekan sebelumnya hampir selalu ramai oleh kegiatan mahasiswa, pekan keempat November ini berbeda suasananya. Tepatnya 26 November 2016, Pendopo PKM Unsoed kehilangan fungsi regulernya sebagai tempat berkegiatan mahasiswa. Tidak ada kegiatan mahasiswa yang diadakan di sana pada hari itu. Beberapa pintu kantor sekretariat UKM tingkat universitas (UKM-U) tampak terkunci rapat. Tidak terlihat adanya tanda-tanda bahwa empunya kantor sekretariat UKM-U sedang beraktivitas di dalamnya. Hanya satu-dua pintu kantor sekretariat yang menganga, menandakan penghuninya tengah berkegiatan di dalamnya. *** Tidak dipungkiri, UKM-U merupakan sala...
Swalinting: Kepul Asap Keberpihakan
BERITA, FEATURE

Swalinting: Kepul Asap Keberpihakan

Oleh: Dara Nuzzul Ramadhan Masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Jawa, telah mengenal akrab istilah linting dhewe. Linting dhewe adalah bahasa Jawa yang artinya melinting sendiri. Biasanya, frasa ini digunakan untuk menyebut proses pembuatan rokok yang mereka isap. Jika dialihbahasakan ke bahasa nasional, kata yang tepat mungkin swalinting, layaknya swasembada, swafoto, swakarya, dan istilah lain yang menggunakan awalan ‘swa’. Cara pembuatan rokok swalinting adalah dengan melinting tembakau curah menggunakan tangan atau alat pelinting. Kebanyakan, rokok swalinting dinikmati oleh orang tua di desa yang masih mempertahankan cara tradisional di kehidupan. Namun, rokok swalinting kini mulai populer di komunitas pemuda-pemuda, seperti di kalangan mahasiswa Unsoed. “Tidak merokok itu...
Mereka pun Sibuk Berpatroli…
BERITA, FEATURE, KAMPUS

Mereka pun Sibuk Berpatroli…

Oleh: Intan Rifiwanti     Kedua jarum jam mulai bergeser dari angka dua belas. Para pegiat organisasi mahasiswa di Fakultas Pertanian (Faperta) tetap anteng pada agenda, kendati waktu sudah berganti hari. Sorot-sorot senter penjaga malam tegas menembus celah-celah sudut gedung. Mereka sibuk merangkai kalimat santun guna menegur mahasiswa yang tak kunjung bubar. Putus asa, mereka bergegas mencomot telepon genggam. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (WD III) harus tahu kesulitan mereka membubarkan kegiatan mahasiswa. Jam berorganisasi memang dibatasi sampai dengan tengah malam. *** Senin (30/1) waktu duha, saya dikawani Yoga Iswara, wartawan Skëtsa, beranjangsana ke kompleks sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa (UKM-Hima) Faperta. Pegia...