OPINI

KAMPUS, OPINI

Proyek Laboratorium Nazarudin, Telah 1,5 Tahun Beroperasi

Setelah sempat ramai diberitakan mengenai asal muasal dana pembangunan, penggunaan Laboratorium Riset Unsoed yang didirikan pada 1 April 2010 lalu berjalan normal. Terhitung dari tanggal tersebut, bangunan ini telah 1,5 tahun digunakan oleh para peneliti. Pembangunan dan pengadaan alat riset yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 45,6 miliar ini, dikerjakan salah satu perusahaan milik mantan orang penting Partai Demokrat, Nazaruddin. Kasus yang hingga kini belum terang keadaannya, tidak membuat mandeg berbagai kegiatan penelitian di laboratorium yang terletak dibelakang kampus Biologi Unsoed. Hingga November 2011, telah lebih dari 100 peneliti yang memanfaatkan berbagai peralatan canggih di laboratorium ini. Sebagian besar berasal dari kalangan dosen di ...
Format Pers Mahasiswa Alternatif Masa Kini
ARTIKEL, OPINI

Format Pers Mahasiswa Alternatif Masa Kini

Pasca Reformasi, kebebasan bukan lagi menjadi barang yang “mahal”, dibanding saat Orde Baru. Pers umum tidak lagi terbatasi untuk content pemberitaan. Pers mahasiswa yang sebelumnya menjadi pers alternatif saatpers umum tak dapat berkutik dari hegemoni pemerintahan saat itu, kini seperti kehilangan arahnya. Berita yang aktual hingga control terhadap kebijakan Pemerintah, kini telah ‘direbut’ pers umum. Secara aktualitas hingga kualitas dan kuantitas SDM, persma tentu kalah dari pers umum. Berangkat dari kondisi inilah Sketsa mengadakan seminar nasional bertajuk “Mencari Format Pers Mahasiswa Alternatif Masa Kini”. Acara yang digelar pada Sabtu, 27 November kemarin ini diselenggarakan di Gedung Justisia 3. Untuk melihat persma dari berbagai sudut, Sketsa menghadirkan empat orang pembicara y...
PKM oh PKM
ARTIKEL, KAMPUS, OPINI

PKM oh PKM

Papan tembok di penghujung depan dekat pintu masuk Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM), depan Fakultas Peternakan Unsoed separuh tidak nampak. Karena separuhnya tertutup daun dan ranting. Logo Unsoed yang seharusnya bertengger di ujung papan, lepas entah kemana. Sedikit miris memang, ditambah jalan masuk yang bergelombang. Walaupun terlihat dari luar seperti bangunan yang luas yang dapat menampung kegiatan mahasiswa, bangunan PKM terlihat tidak terawat dan ternyata menyimpan berbagai masalah. Bagaimana tidak, banyak bangunan yang tidak berfungsi dan dimanfaatkan dengan baik. Padahal bangunan PKM ini dibangun dengan menggunakan lahan yang cukup luas, mungkin mencapai satu hektar. Sangat luas bukan? Tapi sayangnya bangunan ini kurang dimanfaatkan dengan baik, misalnya lapangan yang terletak di s...
Dewasa dalam Berpolitik di Kampus
ARTIKEL, KAMPUS, OPINI

Dewasa dalam Berpolitik di Kampus

Oleh:  Syafiq Naqsyabandi* Lewat setahun yang lalu, diselenggarakan pemilihan raya untuk presiden BEM Unsoed periode 2009/2010, dan terpilihlah Helmy Shoim Pramudyarto. Berbulan-bulan menjelang pemilihan tersebut, kampus Unsoed tampak ramai oleh pamflet para calon dan diskusi mengenai arah gerakan BEM Unsoed ke depan. Tapi sekarang, menjelang dilangsungkannya pemilihan raya untuk Presiden BEM Unsoed periode 2010/2011, suasana kampus masih sepi-sepi saja. Tanya kenapa? Mau tidak mau, bicara soal politik kampus, kita juga harus berbicara mengenai komponen (aktor) yang “bermain” didalamnya. Wacanamengenai adanya kepentingan luar yang dicoba untuk dimasukkan ke dalam kampus, adalah wacana zaman orde baru. Wacana tersebut secara sengaja dimassifkan oleh pemerintahan orde baru untuk menunjang...
Sebuah Coretan Untuk Bangkit
ARTIKEL, OPINI

Sebuah Coretan Untuk Bangkit

Patung Pak Dirman dan kudanya masih menantang langit menjadi simbol kegigihannya untuk melawan penjajahan di negeri ini. Namun nampaknya  ditanggal 20 Mei 2010, ia menjadi saksi atas keheningan mahasiswa Unsoed. 20 Mei merupakan momentum sejarah yang penting untuk bangsa Indonesia. Di tahun ini nafas-nafas perjuangan untuk bangkit dari keterpurukan yang dipertaruhkan pada masa lampau kurang dirasakan dalam diri pemuda saat ini. Peran pemuda untuk masyarakat sekitar  dan negara ini banyak diakui oleh beberapa orang mengalami penurunan. ( ada kutipan langsungnya). Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan dan peka terhadap lingkungan sekitarnya menjadi sebuah hal yang kurang diminati rupanya. Padahal jika kita mencoba mengulas/membaca kembali sejarah, peran pemuda-pemudi amatlah berpengaru...
EDITORIAL BULETIN MEI 2009
ARTIKEL, OPINI

EDITORIAL BULETIN MEI 2009

Bulan mei adalah bulan yang penuh agenda bagi agent of change sepertikita ini. Jika dirunut, tanggal 1 Mei adalah May day atau hari buruh. Selanjutnya 2 Mei adalah hari pendidikan. Kemudian masih ada peristiwa bersejarah yang dicatat dengan nama “Reformasi”. Khusus untuk mahasiswa Universiatas Jenderal Soedirman ada momen tambahan yakni menghilangnya eksistensi rumah diskusi bernama warteg depan FISIP menjelang bulan Mei 2009. Hampir semua momen yang ada di bulan mei punya kaitan erat dengan mahasiswa. Tengoklah sebuah lirik lagu perjuangan “buruh tani mahasiswa rakyat miskin kota, bersatu padu rebut demokrasi...“ bukankah status kita melegenda? Tapi masalahnya, apakah peran kita sebegitu hebatnya? Renungan ini penting mengingat harapan besar masyarakat yangdigantungk...
BOPP: Masalah Baru
ARTIKEL, OPINI

BOPP: Masalah Baru

Badai angin yang menandakan akan beralihnya Unsoed, entah BLU dalam waktu dekat ini atau BHP sebagai proyek jangka panjang semakin kencang. Tahun 2009 ini, Unsoed sudah berani secara terang-terangan memaksa calonmahasiswa barunya untuk merogoh kocek dalam-dalam demi satu kursi mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman. Buku petunjuk pendaftaran SPMB lokal S-1 menyediakan pilihan angka (dalam jutaan rupiah) yang disebut Bantuan Operasional Pendidikan dan Pembangunan (selanjutnya disingkat BOPP). Besaran BOPP tersedia mulai level I sampailevel IV. Tertulis angka yang berbeda pada masing-masing levelnya dan meningkat pada tiap levelnya. Dalam halaman itu juga tertulis “BOPP diperhitungkan dalam proses penerimaan”. Beberapa kalangan menyebut BOPP sebagai pengganti POM yang kabarnya dibubarka...
Lemah dan Lengah
OPINI

Lemah dan Lengah

Bencana alam terus menerus menyapa berbagai wilayah di Indonesia. Mulai dari banjir, tanah longsor hingga angin puting beliung. Menyalahkan alam sebagai penyebab semua bencana yang terjadi adalah pemikiran pendek yang menyesatkan. Harus ada perbaikan dan perubahan. Faktor manusia adalah faktor yang mutlak harus dibenahi guna mencegah dan menekan tingginya bencana alam yang kian akrab menyambangi bangsa ini. Bukan sekadar mengganti personel belaka, tapi memperbaiki dan bahkan merubah mentalnya. Nampaknya manusia Indonesia lemah dan lengah, sehingga alam menjadi murka dan aktivitasnyacenderung menjadi destruktif. Merujuk pada kata “lemah”, manusia Indonesia, dalam hal ini adalah pemerintah, tidak mampuuntuk bertindak tegas terhadap berbagai tindakan maupun kebiasaan yang dilakukan pihak-pi...