Pengangguran menjadi Tantangan Tahunan bagi Indonesia

Ilustrasi: Olga Laura Welly

Pengangguran merupakan salah satu masalah yang dapat mencerminkan kondisi suatu negara, khususnya perekonomian. Angka pengangguran yang terus meningkat akan memberikan dampak yang besar dan merugikan. Di Indonesia sendiri pengangguran menjadi masalah dan tantangan tahunan yang tentunya sangat memengaruhi laju pertumbuhan negara secara keseluruhan. 

Lapangan pekerjaan yang tidak memadai menjadi faktor utama penyebab pengangguran itu terjadi, di mana adanya ketidakseimbangan antara para pencari kerja dengan lapangan pekerjaan yang ada. Pada akhirnya, banyak masyarakat yang tidak mendapat pekerjaan karena tidak ada lapangan pekerjaan yang cukup, sehingga pengangguran akan meningkat. Tak hanya itu, kurang meratanya lapangan pekerjaan juga jadi penyebab dikarenakan sebagian besar lapangan pekerjaan berada di kota. Akibatnya, penduduk yang tidak tinggal di kota akan kesulitan mencari pekerjaan. Selain dari sisi lapangan pekerjaan, penyebab terjadinya pengangguran adalah karena kurangnya keahlian yang dimiliki pencari kerja. Jumlah sumber daya manusia (SDM) yang tersedia cukup memadai, namun dari banyaknya SDM, hanya beberapa yang memiliki keterampilan atau keahlian dalam suatu pekerjaan menjadi penyebab semakin bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia. 

Pengangguran dapat diartikan sebagai orang yang tidak memiliki pekerjaan atau tidak bekerja sama sekali dan seseorang yang sedang mencari pekerjaan. Pengangguran sendiri terdiri dari tiga jenis:

  1. Pengangguran terselubung, adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara maksimal 
  2. Setengah menganggur, adalah tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu 
  3. Pengangguran terbuka, adalah tenaga kerja yang sama sekali tidak memiliki pekerjaan 

Bagaimana tingkat pengangguran di Indonesia? 

Data menyebutkan bahwa dalam lima tahun terakhir angka pengangguran di Indonesia mulai menurun. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa tingkat pengangguran tertinggi terjadi di awal pandemi Covid-19 dan kini sudah berangsur membaik. Pada Agustus 2020, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 9,77 juta orang dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 7,07%. Penurunan mulai terjadi hingga pada Agustus 2023 tingkat pengangguran sebesar 7.89 juta dengan TPT 5,32%. Hingga pada Februari 2024 tingkat pengangguran sebesar 7,2 juta orang dengan pengurangan sebesar 790 ribu orang atau 9,89% dibandingkan dengan Februari 2023 dan TPT sebesar 4,82%. Perlu digaris bawahi bahwa tingkat pengangguran ini masih tergolong tinggi, jika dibandingkan dengan data pengangguran pada Februari 2019 sebesar 6,82 juta. Jika dilihat secara regional, pengangguran tertinggi terjadi di Provinsi Banten dengan TPT sebesar 7,52%. Kemudian Jawa barat sebesar 7,44% disusul Kepulauan Riau (6,8%), Jakarta (6,53%), Maluku (6,31%), Sulawesi Utara (6,1%), Aceh (6,03%), Sumatra Barat (5,94%), Sumatra Utara (5,89%), dan Papua Barat (5,38%). 

Pengangguran tentunya memberikan dampak yang besar bagi suatu negara, terutama bagi Indonesia sendiri. Tidak hanya negara, namun masyarakat akan sangat dirugikan akan masalah ini. Beberapa dampaknya adalah:

  • Produktivitas tenaga kerja rendah

Suatu pekerjaan membutuhkan suatu keterampilan dan keahlian, jika seorang pekerja tidak memilikinya, maka produktivitasnya akan kurang dan pada akhirnya produksi akan menurun. 

  • Penurunan kesejahteraan

Dampak sosial yang berpengaruh seperti menjadi beban keluarga dan masyarakat, penghargaan diri yang rendah, dan kebebasan yang terbatas akan mendorong peningkatan keresahan sosial dan penurunan kesejahteraan atau kemakmuran masyarakat.

  • Menghambat laju pertumbuhan ekonomi 

Adanya penurunan daya beli masyarakat yang pada akhirnya berdampak pada permintaan barang dan jasa. Ini tentunya dapat menghambat laju pertumbuhan ekonomi, karena permintaan pun akan berkurang sehingga produksi turut menyusut dan berujung pada pengurangan jumlah tenaga kerja.

  • Tingginya angka kriminal 

Aksi kriminal dapat terjadi akibat dari ketidakmampuan seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga dia terdorong untuk melakukan tindakan kriminal, pencurian, perampokan dan kejahatan lainnya. Tentunya ini akan mengancam keamanan dan stabilitas sosial masyarakat.

  • Sumber utama kemiskinan

Tingkat pengangguran akan berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan. Seseorang yang tidak memiliki pekerjaan akhirnya tidak dapat memenuhi kebutuhannya sehingga kemiskinan itu terjadi. Pada dasarnya, kemiskinan dan pengangguran menjadi siklus yang tak berujung,  tingkat pengangguran berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan itu sendiri. Hal ini akan terus-menerus terjadi apabila tidak ada perubahan. 

Meskipun angka pengangguran per tahun 2024 ini menurun, hal ini tidak menutupi fakta bahwa pengangguran masih ada dan masih tergolong tinggi. Semakin tinggi tingkat pengangguran maka semakin besar dampak yang akan terjadi. Oleh karena itu, hal tersebut perlu diatasi dengan pemberian pelatihan keterampilan terhadap masyarakat dan juga dilakukan pengembangan sektor ekonomi potensial untuk menyerap tenaga kerja. Dengan begitu, diharapkan angka pengangguran dapat berangsur turun dan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di Indonesia.

Sumber: Risdok beritaunsoed.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *