Karya: Dykaana Okta Wahyono
Tenunku sudah terbentuk
Kulahirkannya dengan raga
Kuberi makan benang sutra
Kubenturkan kayu beramplas selangka
Kusatukan raga-raga tak berdosa
Oh, tenun tercintaku
Dentuman dog, dog, dog bergema
Kayu bersenggama dengan nikmatnya
Bukti kasih tak berbenda
Tenun nan cantik jelita
Kurendam kau dengan nada
Bercorak tangan mungil sang raja
Terlukis tubuh molek Prajnaparamita
Tenunku, kecantikanmu tak terhingga
Sampai langit jatuh cinta
Tak kuat menahan rasa
Membawamu bak Sri Rama
Alam tiba-tiba menderita
Aku pun bertanya, ada apa?
Tak kusangka engkau sengsara
Oh, tenunku
Aku bercucuran air mata
Menerima sehelai benangmu jatuh
Langit begitu jahatnya
Membelaimu dengan hina
Ingin rasanya mati saja
Saat aku tak bisa berbuat apa-apa
Oh, tenunku kau rusak dengan bodohnya
Karena diriku yang pemaksa
*Penulis adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman angkatan 2018