Tag: Unsoed

KILAS BALIK G30S-PKI
BINGKAI, INFOGRAFIK

KILAS BALIK G30S-PKI

Infografik: Amalia Rahmadani Sebuah peristiwa memilukan terjadi 50 tahun yang lalu. Tujuh jenderal TNI dibunuh oleh dalang dari peristiwa ini yaitu PKI. Bahkan mereka yang terlibat dengan PKI menjadi sasarannya. Mereka dibunuh, diasingkan, sampai diregang nyawanya. Tujuh jenderal TNI yang dibunuh salam peristiwa ini di antaranya, yaitu; Jenderal Ahmad Yani, Letjen S. Parman, Mayjen D.I. Panjaitan, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, Letjen M.T. Haryono, Kapten Pierre Tendean, dan Letjen Soeprapto. Kronologi peristiwa ini dimulai saat sekelompok pasukan bergerak dari Halim Perdanakusuma menculik ketujuh korban. Kemudian Jenderal Ahmad Yani, Letjen M.T. Haryono, dan Mayjen D.I. Panjaitan dibunuh di rumah masing-masing. Setelah membunuh ketiga jenderal TNI tersebut, Letjen Suprapto, Letjen S....
Mahasiswa Adakan Aksi Simbolik sebagai Perayaan Dies Natalis Unsoed
BERITA, KAMPUS

Mahasiswa Adakan Aksi Simbolik sebagai Perayaan Dies Natalis Unsoed

Oleh: Diyah Nur Alifah Foto: Afif Fadhilah Iftiar Menyambut hari jadi yang ke-59 Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), beberapa perwakilan mahasiswa dari tiap fakultas merayakannya dengan melakukan aksi berupa penyampaian aspirasi dan kritikan terhadap kampus di depan gedung rektorat pada Jumat (23/9). Aksi ini bukan hanya diikuti oleh mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) saja, namun juga mahasiswa biasa yang merasa ingin turut serta menyampaikan aspirasinya. Alfan selaku Presiden BEM (Presbem) Unsoed, mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memperingati Dies Natalies Unsoed. Namun, dengan cara berbeda, yaitu melalui aksi, tanpa melupakan esensi bahwa terdapat masalah-masalah yang perlu diselesaikan oleh Unsoed.   “Kr...
Tolak Kenaikan Harga BBM, Aliansi Semarak Gelar Aksi Unjuk Rasa
BERITA, KAMPUS

Tolak Kenaikan Harga BBM, Aliansi Semarak Gelar Aksi Unjuk Rasa

Oleh: Faiz Maulida Foto: Catur Mukti Wibowo Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Serikat Masyarakat Banyumas Bergerak (SEMARAK) berkumpul untuk menggelar aksi demonstrasi di Alun-alun Kabupaten Banyumas pada Senin (5/9). Menurut Kordinator Lapangan (Korlap) aksi kali ini, Bagus Hadikusuma, tuntutan yang mereka lontarkan hanya satu, yaitu menolak kenaikan BBM bersubsidi. “Tuntutan ini ditujukan kepada perwakilan pemerintah daerah, Bupati dan ketua DPRD. Tetapi sebenarnya tuntutan kita adalah ke pusat,” ujar Bagus. Menurut Bagus, mereka mempunyai tujuan agar wakil rakyat daerah mau menjemput aspirasi massa dan menginginkan mereka menjadi perwakilan daerah untuk menyampaikan keluhan-keluhan dari massa untuk disampaikan ke pemerintah pusat. Bupati Banyumas, Ac...
Yuni, Pamali, Jeruji, dan Emansipasi
OPINI

Yuni, Pamali, Jeruji, dan Emansipasi

Oleh: Akhmad Idris* Ilustrasi: Amalia Rahmadani Baru-baru ini Indonesia seharusnya berbangga diri dengan prestasi yang diraih oleh film Yuni di pentas internasional. Pasalnya, film yang memborong empat belas nominasi Piala Citra 2021 ini berhasil membawa pulang Platform Prize ke bumi pertiwi dalam pagelaran Toronto International Film Festival 2021. Sayangnya prestasi ini tidak disambut dengan baik di rumah sendiri. Hal ini saya buktikan sendiri saat melihat jadwal penayangannya di beberapa kota. Ternyata dari tiga sampai empat bioskop yang ada di kota Malang, hanya satu bioskop yang menayangkan film Yuni. Itu pun hanya satu kali penayangan dalam sehari. Berbeda dengan film-film lain yang bisa sampai tiga kali dalam sehari. Mirisnya lagi, film Yuni cenderung ditayangkan di mall-mall ...
Penyambutan
SAJAK, SASTRA

Penyambutan

Oleh: Catur Mukti Wibowo* Ilustrasi: Alil Saputra Kian hari kian mendamba Jaket berwarna harapan orang tua Tentu sulit untuk meraihnya Perlu usaha yang tak sederhana Namun tak sampai disitu Jauh sebelum ufuk terlihat Sebelum bertemu kawan searah Belum pula merasakan kelas Kita dihadang dengan yang kau Ospek Sebagian warna jaket mungkin merasa senang Tapi tidak bagi beberapa jaket yang tak ramah Dibentak, dijemur, hingga dimaki Sejatinya ospek itu pengenalan kampus Pengenalan lingkungan suasana dan kerja kampus Bukan ajang balas dendam dan olok-olok Bukan begitu cara mendidik para intelek muda Oh, mungkinkah bagian tak ramah itu benar? Benar-benar terjadi dan menjadi kebiasaan Benarkah pengolokan itu bagian dari pendidika...
Akar Nepotisme dalam Organisasi Kampus
OPINI

Akar Nepotisme dalam Organisasi Kampus

Oleh: Rofingatun Hamidah* Ilustrasi: Afif Fadhilah Iftiar Beberapa hari yang lalu, saya mendengar cerita teman yang ditawari jabatan strategis untuk suatu organisasi. Tanpa melalui rangkaian rekrutmen yang seharusnya dilakukan, tentunya. Ia memang cukup aktif dan vokal terhadap isu-isu terkini, dan tentu saja memiliki jalinan relasi yang cukup kuat. Namun, ia sadar betul, apa yang sedang ia hadapi ini cukup meresahkan. Pasalnya, bukan hanya sekali itu saja tawaran datang dari organisasi yang sama, namun sudah berkali-kali. Ia kemudian menyebutnya sebagai praktik nepotisme. Tentu saja, apa yang diceritakan teman saya ini tak hanya bualan belaka. Untuk orang-orang yang sering terlibat, jelas akan mengerti saya sedang membicarakan apa dan siapa. Sudah menjadi rahasia umum praktik se...
Menuju Titik Terang Perbaikan PKM Unsoed
BERITA, FEATURE

Menuju Titik Terang Perbaikan PKM Unsoed

Oleh: Catur Mukti Wibowo Toilet gedung PKM bagian selatan yang terbengkalai dan dipenuhi barang-barang tidak terpakai (13/8).Foto: Catur Mukti Wibowo. Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu penunjang aktivitas mahasiswa untuk mengembangkan minat dan bakat di luar dunia akademik. Namun, kondisinya masih dikatakan buruk. Hingga saat ini, belum tampak adanya perbaikan dari fasilitas yang ada di PKM, padahal kegiatan mahasiswa sudah mulai dilakukan secara luring. Satu-satunya pembangunan yang dilakukan akhir-akhir ini hanyalah pembangunan gedung baru di area belakang PKM. Buruknya fasilitas PKM yang sering dikeluhkan meliputi jangkauan Wi-Fi yang tidak merata, toilet yang rusak dan kotor, hingga musala yang tidak terawat. Hal ini tentu menghambat aktivitas mahasiswa di area...
Objektifikasi Perempuan dalam Akun-Akun ‘Kampus Cantik’
OPINI

Objektifikasi Perempuan dalam Akun-Akun ‘Kampus Cantik’

Oleh: Aprilia Ani Fatimah* Ilustrasi: Amalia Rahmadani Normalisasi budaya objektifikasi di Indonesia kian memprihatinkan. Tidak hanya catcalling yang sepertinya sudah mendarah daging, mengomentari tubuh seseorang juga masih dianggap hal yang biasa-biasa saja. Perempuan yang sering dijadikan objek seksualitas menjadi pihak yang paling dirugikan. Mirisnya, tidak hanya di dunia nyata, budaya tersebut terbawa sampai ke dunia maya. Di Instagram sendiri, banyak akun-akun ‘sampah’ yang kurang kerjaan mengunggah foto-foto perempuan yang dianggap ‘cantik’ untuk kemudian mereka ambil keuntungan dari akun tersebut. Pendidikan yang tinggi ternyata tidak menjamin lingkungan kampus terbebas dari praktik ini. Hampir sebagian besar kampus di Indonesia memiliki akun Instagram dengan nama kampus m...
Kembali Digelar Luring, Sejumlah Mahasiwa Baru Mengikuti S3 dari Luar Gedung
BERITA, KAMPUS

Kembali Digelar Luring, Sejumlah Mahasiwa Baru Mengikuti S3 dari Luar Gedung

Oleh: Fitri Ademia Rachma Foto: Fitri Ademia Rachma PURWOKERTO - Soedirman Student Summit (S3) 2022 kembali digelar secara luring di Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman pada Senin (8/8). Berbeda dengan S3 luring tahun–tahun sebelumnya, tahun ini tampak sejumlah mahasiswa baru mengikuti kegiatan di luar gedung. Mereka ditempatkan di selasar dan tenda yang telah disiapkan panitia. Salah seorang mahasiswa baru (maba) dari Fakultas Ilmu Budaya yang kelompoknya ditempatkan di tenda mengungkapkan kekecewaannya akan hal tersebut. “Ya, jujur aku kecewa. Kita dari geladi kemarin tuh udah dibilangin katanya abis ishoma (istirahat salat makan-red) kita bisa masuk, tapi ternyata tadi dikasih tau kita ngga bisa,” ucapnya. Dari pihak panitia S3 mengungkapkan bahwa hal ini terjadi kare...
Ancaman Baru Bagi Kebebasan Pers
BINGKAI, INFOGRAFIK

Ancaman Baru Bagi Kebebasan Pers

Infografik: Irma Kusuma Wardani dan Miftachul Janah Dilansir dari siaran pers Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia pada laman resmi mereka (21/7), AJI menilai bahwa Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi (Permenkominfo) No. 5 tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat merupakan ancaman baru bagi kebebasan pers. Sejak peraturan tersebut terbit di tahun 2020, Koalisi Advokasi Permenkominfo No. 5 tahun 2020 telah meminta agar Kominfo membatalkan aturan tersebut. Dikutip dari aji.or.id, Ketua Umum AJI Indonesia, Sasmito, angkat bicara soal tanggapan Kominfo. Sasmito mengatakan bahwa Kominfo tidak mau mendengarkan aspirasi publik. Padahal, Permenkominfo No. 5 tahun 2020 akan berdampak luas pada publik, termasuk komunitas pers.Sebelum itu, Kominfo s...