Profesor Kecombrang dari Unsoed

Dr. Rifda Naufalin, S.P., M.Si. ketika membacakan orasi ilmiah pada Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Profesor Universitas Jenderal Soedirman, Jumat (5/12). Foto: Sucipto
Dr. Rifda Naufalin, S.P., M.Si. ketika membacakan orasi ilmiah pada Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Profesor Universitas Jenderal Soedirman, Jumat (5/12). Foto: Sucipto

Oleh: Sucipto dan Rachma Amalia

Langkah Nerisa Arvianna sedikit terburu-buru memasuki Gedung Soemardjito Universitas Jenderal Soedirman. Ada acara yang harus ia hadiri di gedung itu pada Jumat pagi, 5 Desember 2014.

Icha, begitu ia disapa, datang ketika acara sudah dimulai dan seluruh bangku tamu sudah terisi. Namun, ia tidak datang terlambat. Ia datang tepat saat Rifda Naufalin, dosen pembimbing skripsinya, dipanggil ke atas mimbar untuk orasi ilmiah. Ia menyimak orasi pembimbingnya itu sambil berdiri di barisan belakang tamu undangan.

Rifda Naufalin adalah salah satu kandidat profesor Unsoeddari Fakultas Pertanian yang akan dilantik hari itu, bersama Bambang Agus Pramuka dariFakultas Ekonomi dan Bisnis. Dibalut kerudung merah jambu, warna bunga kecombrang, ia berdiri di belakang mimbar membacakan orasi ilmiah berjudul Pesona Alami Kecombrang: Peluang dan Tantangan Alami dalam Meningkatkan Keamanan Pangan.

Di tangan Rifda, kecombrang yang harganya murah dan biasanya dikonsumsi sebagai lalap ini disulap menjadi bahan pengawet alami. “Dengan menggunakan teknik (pembuatan pengawet makanan-red) tersebut telah dihasilkan pengawet alami kecombrang dalam bubuk ekstrak danmikro kapsul atau nano kapsul,” katanya dalam orasi ilmiah tersebut.

Penelitiannya tentang bahan pengawet makanan dari kecombrang ini pernah menjuarai Inovasi Agroteknologi Indonesia Tahun 2013. Alumni Ilmu Teknologi Pangan Unsoed ini juga pernah menjadi salah satu Inovator Indonesia pada Tahun 2014.

Dalam profil pribadinya pada laman resmi Unsoed (unsoed.ac.id), tercatat ia sudah memiliki tiga paten dari kecombrang. Berbagai penelitian dan inovasinya tentang kecombrang ini telah membawanya menjadi guru besar Unsoed.

Dengan dilantiknya Rifda sebagai profesor Unsoed, Icha,mahasiswa bimbingannya yang sengaja datang menyaksikannya dilantik, berharapagar dosennya itu terus melakukan eksplorasi. “Semoga beliau lebih banyak mengeksplor dan saya bisa mengikuti jejak beliau,” tuturnya.

Tulisan ini sebelumnya telah dimuat di lpmsketsa.com, dimuat ulang di BU (beritaunsoed.com) agar tetap bisa diakses pembaca. Portal berita lpmsketsa.com resmi beralih ke beritaunsoed.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *